Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Penyeberangan Kerem Shalom

Kompas.com - 18/12/2023, 08:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KAIRO, KOMPAS.com - Sebanyak 79 truk pengangkut bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza lewat perbatasan Kerem Shalom pada Minggu (17/12/2023).

"Bantuan diperbolehkan masuk ke Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, setelah Israel menyetujuinya pada Jumat kemarin," kata pejabat lembaga kemanusiaan Egyptian Red Crescent Society yang tak mau disebutkan namanya, sebagaimana diberitakan AFP.

Kini, Jalur Gaza menghadapi kondisi kemanusiaan yang mengerikan setelah lebih dari dua bulan perang Israel-Hamas berkecamuk.

Baca juga: Tentara Israel Temukan Terowongan Hamas Terbesar, Banyak Senjata Siap Digunakan

Sebelumnya, bantuan hanya diperbolehkan masuk melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.

Baru-baru ini, Kerem Shalom yang terletak di perbatasan Gaza dengan Israel mulai memeriksa kiriman bantuan yang menuju wilayah tersebut.

Namun, truk-truk tersebut masih harus melakukan perjalanan ke Rafah untuk bisa masuk Jalur Gaza.

COGAT, unit di bawah Kementerian Pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina, mengatakan bahwa mulai 17 Desember truk bantuan PBB akan menjalani pemeriksaan keamanan.

Baru kemudian dapat langsung ke Gaza melalui Kerem Shalom.

Penyeberangan Kerem Shalom merupakan jalur darat terbesar menuju Jalur Gaza yang bisa digunakan untuk mengangkut 60 persen barang.

Sebelumnya, wilayah Palestina dikepung tentara Israel pasca serangan 7 Oktober yang lalu oleh kelompok Hamas di Israel.

Menurut pejabat Israel, Hamas menyerang Israel dan menewaskan sekitar 1.140 orang yang sebagian besar warga sipil, serta menculik 250 sandera.

Israel yang membalas dengan serangan udara dan invasi darat telah menewaskan sedikitnya 18.800 orang.

Baca juga: Kisah Ibu dan Dua Putrinya Bertahan Hidup di Penawanan Hamas

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, dari jumlah tersebut, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

PBB memperkirakan 1,9 juta orang telah mengungsi, sementara badan-badan bantuan khawatir wilayah tersebut akan segera dilanda kelaparan dan penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com