Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utusan DK PBB Tak Habis Pikir Mengapa Ada Negara yang Menentang Gencatan Senjata Gaza

Kompas.com - 12/12/2023, 08:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Utusan Dewan Keamanan PBB berbicara tentang penderitaan yang tak terbayangkan dan mendesak diakhirinya perang di Jalur Gaza pada Senin (11/12/2023).

DK PBB mengatakan hal ini saat mengunjungi sisi Mesir dari penyeberangan perbatasan Rafah, satu-satunya pintu masuk bantuan bagi daerah kantung Palestina yang terkepung.

Perwakilan China untuk PBB, Zhang Jun, berpesan untuk negara-negara yang menentang gencatan senjata di Gaza.

"Cukup sudah," ujarnya.

Baca juga: WHO: Situasi Kesehatan di Gaza Hampir Mustahil Dapat Diperbaiki

Dilansir dari Reuters, mayoritas negara anggota PBB mendukung gencatan senjata yang segera dan langgeng antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, yang menguasai Gaza, seiring dengan memburuknya kondisi yang dialami 2,3 juta penduduknya.

Amerika Serikat, yang mendukung Israel, pekan lalu memveto permintaan Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata segera.

Sementara tank-tank dan tentara Israel terus melancarkan invasi yang telah membuat sebagian besar penduduk Gaza mengungsi dan menewaskan lebih dari 18.000 orang.

Selusin utusan Dewan Keamanan menghadiri perjalanan yang diselenggarakan oleh Uni Emirat Arab untuk mengunjungi Rafah, hanya beberapa hari setelah Sekretaris Jenderal Antonio Guterres memperingatkan bahwa ribuan orang di daerah kantong Palestina yang terkepung itu benar-benar kelaparan.

Setelah terbang ke kota Al-Arish, mereka mendapat pengarahan dari badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengenai kondisi di Gaza sebelum menuju Rafah yang berjarak 30 mil (48 km).

"Kenyataannya bahkan lebih buruk dari apa yang bisa diungkapkan dengan kata-kata," kata perwakilan PBB dari Ekuador, Jose De La Gasca, kepada para wartawan setelah pengarahan dari UNRWA.

Perwakilan AS dan Perancis tidak ikut serta dalam perjalanan tersebut.

Baca juga: AS Veto Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

Perwakilan tetap UEA untuk PBB, Lana Nusseibeh, mengatakan bahwa para utusan diberitahu bahwa warga Gaza sekarat akibat kekurangan gizi, sistem medis yang ambruk, serta kekurangan air dan makanan, selain konflik itu sendiri.

Israel telah membombardir Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober oleh Hamas, yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 240 orang disandera.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sekitar 18.000 orang telah terbunuh oleh serangan Israel, dengan 49.500 orang terluka.

Baca juga: 2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk daerah kantong Palestina tersebut telah terusir dari rumah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com