Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Kompas.com - 03/12/2023, 22:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

AVDIIVKA, KOMPAS.com - Ukraina pada Minggu (3/12/2023) menyebut pasukan Rusia mengeksekusi dua tentara tak bersenjata yang sudah mengisyaratkan untuk menyerah.

Kyiv mengecam insiden tersebut sebagai kejahatan perang, tetapi sejauh ini belum ada reaksi resmi dari Rusia.

Pada Sabtu (2/12/2023), video pendek di aplikasi perpesanan Telegram yang keasliannya belum dikonfirmasi oleh kantor berita AFP menunjukkan dua pria keluar dari tempat perlindungan.

Baca juga: Serangan Terbesar di Ibu Kota Ukraina, Rusia Kerahkan 71 Drone

Salah satunya dengan tangan di atas kepala. Dia kemudian berbaring di depan sekelompok tentara lainnya.

Adegan itu diikuti suara tembakan dan asap yang mengepul, lalu video tiba-tiba terputus.

Kantor Kejaksaan Ukraina di Donetsk mengatakan, menurut data awal video tersebut diambil di dekat desa Stepove, Avdiivka, kota di bagian timur tempat pertempuran sedang berkecamuk.

“Video menunjukkan bagaimana sekelompok orang berseragam Rusia dari jarak dekat menembak dua prajurit berseragam Angkatan Bersenjata Ukraina tak bersenjata yang menyerah sebagai tahanan,” tulis kantor kejaksaan, dikutip dari kantor berita AFP.

"Penyidik dan jaksa sudah memulai penyelidikan".

“Pembunuhan tawanan perang adalah pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa dan diklasifikasikan sebagai kejahatan internasional yang serius,” lanjutnya.

Baca juga:

Pusat komunikasi strategis tentara Ukraina pada Sabtu menyatakan, mereka memiliki informasi terkonfirmasi bahwa video tersebut menunjukkan eksekusi oleh pasukan Rusia terhadap tentara tak bersenjata.

Ombudsman hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, mengecam insiden tersebut sebagai kejahatan perang.

"(Tentara Ukraina) dilucuti dan tangan mereka terangkat”, tulis Lubinets di Telegram.

“Mereka tidak menimbulkan ancaman apa pun! Pihak Rusia harus menangkap mereka dan memberinya status tawanan perang.”

Ketua parlemen Ukraina, Ruslan Stefanchuk, menuduh pasukan Rusia melanggar aturan perang.

Sementara itu, militer Ukraina mendesak masyarakat dunia meminta pertanggungjawaban dari para pemimpin militer Rusia.

Baca juga: Inflasi Tinggi di Rusia Berlanjut, Warga Merasa Terjepit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com