Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Berapi Ulawun Meletus, Papua Nugini dalam Keadaan Siaga

Kompas.com - 22/11/2023, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Gunung berapi Gunung Ulawun di Papua Nugini terus mengeluarkan asap dan abu pada Selasa (21/11/2023).

Ini terjadi setelah letusan besar sehari sebelumnya mengirimkan gumpalan asap setinggi 15.000 meter (50.000 kaki) ke atmosfer.

Hal ini untuk sementara mengganggu penerbangan dari bandara setempat dan memicu peringatan akan aktivitas gunung berapi yang berkepanjangan.

Baca juga: Papua Nugini Jadi Negara Ke-5 yang Buka Kedutaan di Yerusalem, PM James Marape Jelaskan Alasannya

Dilansir dari Guardian, pada Selasa, tingkat kewaspadaan gunung berapi diturunkan oleh Divisi Manajemen Bahaya Geofisika Papua Nugini ke Tahap 3, yang berarti letusan sedang hingga kuat.

Sehari sebelumnya, gunung berada pada tahap 4 yang menandakan letusan sangat dahsyat.

Abu dari letusan terus menutupi atap dan pepohonan pada Selasa.

Para pejabat mengatakan gunung berapi tersebut tetap aktif dan letusan dapat berlanjut tanpa batas waktu.

Penerbangan tetap tidak terpengaruh

Pejabat senior manajemen bencana Clement Bailey mengatakan kepada penyiar NBC PNG bahwa beberapa tim telah dikirim ke daerah Gunung Ulawun di pulau New Britain untuk mengoordinasikan evakuasi.

Saluran tersebut juga melaporkan penerbangan dari pulau itu telah dibatalkan.

Baca juga: Militer AS Akan Punya Akses Tanpa Hambatan di Pangkalan Papua Nugini

Situs web pelacakan FlightAware menunjukkan aktivitas normal pada Selasa di bandara besar terdekat, di ibu kota negara Port Moresby dan di Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon.

Partikel kecil vulkanik dalam gumpalan abu dapat terbawa angin dalam jarak jauh dan dapat mengancam penerbangan.

Para pejabat menambahkan tidak ada ancaman tsunami. dari letusan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Gempa Papua Nugini | Wagner Rebut Bakhmut

Papua Nugini terletak di kawasan yang disebut “ Cincin Api” Pasifik, yaitu kumpulan gunung berapi dan garis patahan berbentuk tapal kuda yang mengelilingi tepian Samudera Pasifik.

Kawasan ini rawan terhadap gempa bumi dan aktivitas gunung berapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com