Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Mengaku Gagal Minimalkan Korban Sipil di Gaza

Kompas.com - 17/11/2023, 17:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - PM Israel Benjamin Netanyahu mengaku negaranya gagal meminimalkan korban sipil di Gaza.

Terkait hal ini, dia malah menyalahkan Hamas.

Netanyahu pada Kamis (16/11/2023) mengatakan bahwa upaya-upaya untuk mencegah jatuhnya korban warga sipil Palestina gagal karena Hamas menghalangi orang-orang yang ingin pindah ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Netanyahu Tolak Seruan Gencatan Senjata, Tetap Lanjutkan Serangan

Netanyahu kala itu ditanya oleh televisi Amerika Serikat, CBS News, apakah pembunuhan ribuan warga Palestina oleh Israel dalam perang melawan militan Hamas akan memicu kebencian di antara generasi baru.

Dia lalu mengatakan, upaya Israel untuk meminimalisir korban sipil tidak berhasil dan menuduh Hamas menghalangi warga sipil untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.

"Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi. Dan seharusnya tidak ada, karena kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengeluarkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan semua yang mereka bisa untuk membuat mereka tetap dalam bahaya," klaim Netanyahu.

"Jadi kami mengirim selebaran, menelepon mereka melalui telepon genggam, dan kami mengatakan: 'pergi'. Dan banyak yang pergi," tambahnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Otoritas Israel sebelumnya telah menyatakan bahwa tujuan dari operasi militer mereka di Jalur Gaza adalah untuk menghancurkan Hamas.

Operasi militer itu, sebut Netanyahu, disertai upaya meminimalkan korban sipil. Namun menurutnya, upaya tersebut gagal.

Baca juga: Saat Korban Tewas di Gaza Capai 10.812 Orang, Netanyahu: Israel Berusaha Beri Masa Depan Lebih Baik

"Hal lainnya yang bisa saya katakan adalah kami akan berusaha menyelesaikan pekerjaan ini dengan korban sipil yang minimal. Itulah yang berusaha kami lakukan: meminimalkan korban sipil. Namun sayangnya, kami tidak berhasil," ujar Netanyahu mengakui.

Warga sipil Palestina di Gaza telah menanggung beban paling berat akibat serangan Israel selama lebih dari enam pekan ini.

Operasi militer Israel itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Otoritas kesehatan Gaza yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB mengatakan setidaknya 11.500 orang telah dikonfirmasi tewas dalam pengeboman dan invasi darat Israel.

Dari jumlah itu, sebanyak 4.700 orang di antaranya adalah anak-anak.

Sejumlah pihak pun telah meminta Israel untuk melakukan perlindungan terhadap sipil dan bahkan gencatan senjata di Gaza.

Salah satunya, seruan datang dari Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

Dalam kunjungan pertamanya ke Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, dia meminta Israel untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil di Gaza.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com