Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Tertinggi Iran Tegaskan Negaranya Tak Akan Ikut Perang Lawan Israel

Kompas.com - 16/11/2023, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

 TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan mengatakan kepada ketua Hamas Ismail Haniyeh awal bulan ini bahwa Iran tak akan ikut berperang melawan Israel.

Khamenei beralasan Teheran tidak diberi pemberitahuan sebelumnya mengenai serangan 7 Oktober.

Dalam laporan yang mengutip tiga pejabat senior, Reuters mengatakan Khamenei telah mengatakan kepada Haniyeh bahwa meskipun Iran akan menawarkan dukungan politik kepada Hamas, negaranya tidak akan mengintervensi secara langsung perjuangan tersebut.

Baca juga: Alasan Kenapa Iran Dibawa-bawa dalam Perang Israel-Hamas

Pemimpin Iran itu juga dilaporkan meminta Haniyeh untuk membungkam suara-suara di Hamas yang menyerukan Iran dan kelompok proksinya, Hezbollah, untuk langsung bergabung dalam perang melawan Israel dengan kekuatan penuh.

Laporan itu mengatakan Hezbollah juga terkejut dengan serangan tersebut.

“Kami terbangun karena adanya perang,” kata seorang komandan kelompok Lebanon yang tidak disebutkan namanya.

Perang meletus ketika Hamas menyerbu dari Gaza ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan paling mematikan dalam sejarah negara Yahudi tersebut.

Israel kemudian melancarkan serangan udara dan darat, bersumpah untuk melenyapkan militer dan kelompok itu tersebut di Jalur Gaza, tempat mereka berkuasa sejak 2007.

Sejak konflik dimulai, telah terjadi serangkaian serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah, serta baku tembak hampir setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon antara Hezbollah dan IDF.

Namun Hezbollah menahan diri untuk tidak meluncurkan kampanye besar-besaran, dan Israel juga telah berusaha untuk mengambil tindakan tegas, merespons dengan senjata yang signifikan terhadap serangan dan percobaan serangan.

Baca juga: Remaja Iran Kembali Meninggal Setelah Ditangkap Polisi Moral

Pertempuran terus-menerus di sepanjang perbatasan telah mengakibatkan tiga kematian warga sipil di pihak Israel, serta kematian enam tentara IDF.

Di pihak Lebanon, hampir 100 orang tewas.

Korban jiwa tersebut mencakup setidaknya 74 anggota Hezbollah, delapan anggota kelompok Palestina, sejumlah warga sipil, dan satu jurnalis Reuters.

Baca juga: Dua Jurnalis Iran Resmi Ditahan Setelah Laporkan Kematian Mahsa Amini

Sementara itu, pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menembakkan beberapa rudal ke Israel namun berhasil dicegat di Laut Merah atau meleset dari sasarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com