Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan China Diskusi Blak-blakan Terkait Sengketa Laut China Selatan

Kompas.com - 04/11/2023, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat dan China mengadakan pembicaraan blak-blakan mengenai masalah maritim pada Jumat (3/11/2023), termasuk mengenai Laut China Selatan yang disengketakan.

"Pihak AS menggarisbawahi kekhawatirannya mengenai tindakan China yang berbahaya dan melanggar hukum di sana,' kata Kementerian Luar Negeri AS.

Pembicaraan tersebut berlangsung di Beijing antara Koordinator Kementerian Luar Negeri China Mark Lambert dan Direktur Jenderal Urusan Perbatasan dan Kelautan China Hong Liang.

Baca juga: 3 Nelayan Filipina Tewas Ditabrak Kapal di Laut China Selatan

Dilansir dari Reuters, pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari diplomasi tingkat tinggi baru-baru ini menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT APEC pertengahan November di San Francisco.

Pernyataan AS mengatakan bahwa perundingan tersebut adalah bagian dari upaya untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dan mengelola hubungan AS-China secara bertanggung jawab.

Pihak AS menegaskan kembali perlunya melanjutkan saluran militer,untuk menghindari miskomunikasi dan kesalahan perhitungan.

Mereka menggambarkan perundingan tersebut sebagai hal yang substantif, konstruktif, dan jujur dan mencakup berbagai masalah maritim, termasuk Laut China Selatan dan Laut China Timur, yang diperebutkan China dan negara-negara lain.

“Amerika Serikat menggarisbawahi kekhawatiran terhadap tindakan RRC yang berbahaya dan melanggar hukum di Laut China Selatan,” katanya.

Tindakan tersebut termasuk menghalangi misi pasokan Filipina di Second Thomas Shoal pada 22 Oktober dan mencegat pesawat AS yang tidak aman pada 24 Oktober.

China mengatakan setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Wang Yi ke Washington, bahwa AS dan China akan mengadakan konsultasi mengenai pengendalian senjata dan non-proliferasi dalam beberapa hari mendatang, serta pembicaraan terpisah mengenai urusan maritim dan isu-isu lainnya.

Baca juga: 3 Nelayan Filipina Tewas Ditabrak Kapal Asing di Laut China Selatan

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan Asisten Menteri AS untuk Pengendalian Senjata Mallory Stewart akan menjamu Sun Xiaobo, kepala kementerian pengendalian senjata di Kementerian Luar Negeri China, di Kementerian Luar Negeri minggu depan.

Baca juga: Ada Api Dalam Sekam Geopolitik di Laut China Selatan

“Kami terus-menerus meminta China untuk terlibat secara substansial dalam masalah pengendalian senjata dan mengurangi risiko strategis,” kata juru bicara tersebut, merujuk pada kekhawatiran AS mengenai pengembangan senjata nuklir China dan rasa frustrasi karena Beijing tidak begitu tertarik untuk membahas hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com