Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Ramai-ramai Tolak Peta Baru Laut China Selatan | Penjelasan China

Kompas.com - 02/09/2023, 05:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Berita yang memuat jawaban China ketika ditanya mengapa menerbitkan peta baru Laut China Selatan memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita beberapa negara menyatakan penolakan atas peta Laut China Selatan terbaru bikinan China tersebut.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni temuan jasad pendaki pegunungan Alpen yang dilaporkan hilang 52 tahun lalu.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Akhir Kekuasaan Keluarga Bongo | Serangan Ukraina Kian Dalam di Rusia

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Jumat (1/9/2023) hingga Sabtu (2/9/2023) pagi yang dapat Anda simak:

1. Jawaban China Ketika Ditanya Mengapa Terbitkan Peta Baru Laut China Selatan

Kementerian Sumber Daya Alam China menerbitkan peta Laut China Selatan baru pada Senin (28/8/2023).

Media milik pemerintah China, China Daily, mengumumkan "Peta Standar China 2023" tersebut memainkan peran peting dalam mendorong pembangunan bangsa, memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat, mendukung pengelolaan SDA, serta membantu pembangunan ekologi dan peradaban.

Penerbitan peta baru Laut China Selatan itu langsung menjadi kontroversi. Beberapa negara seketika menolak mengakuinya.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pemakaman Prigozhin Tertutup | Kudeta Militer Gabon

2. Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam Tolak Peta Laut China Selatan Terbaru dari China

Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan telah menolak peta Laut China Selatan terbaru yang dikeluarkan China pada Senin (28/8/2023).

Peta terbaru tersebut menunjukkan garis putus-putus berbentuk U, yang menutupi sekitar 90 persen Laut China Selatan.

Sebagai jalur perdagangan utama senilai lebih dari 3 triliun dollar AS setiap tahunnya, Laut China Selatan telah menjadi sengketa bagi banyak negara.

Baca selengkapnya di sini

3. Setelah 52 Tahun Hilang, Jasad Pendaki Ditemukan di Gletser Pegunungan Alpen yang Mencair

Jasad seorang pendaki yang ditemukan di Pegunungan Alpen Swiss tahun lalu telah diidentifikasi sebagai pendaki gunung asal Inggris yang hilang 52 tahun lalu.

Ini adalah yang terbaru dari serangkaian penemuan jasad pendaki yang telah lama hilang, yang terungkap saat gletser Alpen mencair dan surut karena pemanasan global.

"Pendaki tersebut dilaporkan hilang pada Juli 1971, tetapi tim pencari pada saat itu tidak menemukan apa-apa," kata Polisi di wilayah Valais, Swiss barat daya pada Kamis (31/8/2023).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com