Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Israel-Hamas Jadi Ujian Diplomasi Bagi China dan India

Kompas.com - 14/10/2023, 19:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

KOMPAS.com - Serangan terhadap Israel yang dilakukan Hamas pekan lalu dan deklarasi perang Israel kini menjadi ujian bagi ambisi diplomatik China dan India.

Baik China maupun India telah meraih kemenangan diplomatik pada tahun 2023, ketika kedua negara besar di Asia itu berupaya membangun jalur alternatif mereka sendiri untuk memberikan pengaruh global.

Pada bulan Maret, China menjadi pusat kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran untuk membangun kembali hubungan diplomatik, yang diakhiri dengan upacara penandatanganan di Beijing.

Baca juga: Hezbollah Akan Gabung ke Hamas Lawan Israel jika Waktunya Tepat

Dilansir dari DW, kesepakatan Saudi-Iran dipandang sebagai bagian dari pembangunan pengaruh China yang berkelanjutan di Timur Tengah.

India, yang memimpin G20 tahun ini, secara luas dianggap telah berhasil menyelenggarakan pertemuan puncak para pemimpin tersebut, dengan komunike bersama yang ditandatangani oleh semua pihak meskipun ada perpecahan mengenai perang Rusia melawan Ukraina.

Tanggapan China terhadap serangan Hamas sejauh ini tidak mengutuk pembantaian warga sipil Israel, malah mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pengekangan oleh kedua belah pihak dan dimulainya kembali perundingan damai mengenai solusi dua negara.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri selanjutnya secara samar-samar mengutuk tindakan apa pun yang merugikan warga sipil.

Presiden Xi Jinping belum memberikan komentar terbuka mengenai situasi ini.

Sehari setelah serangan tersebut, Yuval Waks, seorang pejabat senior di kedutaan Israel di Beijing, mengatakan bahwa Israel memperkirakan akan melihat kecaman yang lebih keras terhadap Hamas dari China, yang merupakan salah satu mitra dagang utama Israel.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin sempat mengatakan bahwa China bersedia menjaga komunikasi dengan semua pihak dan melakukan upaya tak henti-hentinya demi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Baca juga: PM Netanyahu: Bombardir di Gaza Hanya Awal dari Serangan Israel

China selama setahun terakhir telah mencoba memposisikan dirinya sebagai perantara perdamaian di Timur Tengah, termasuk menganjurkan solusi dua negara dalam pembicaraan dengan para pejabat Israel dan Otoritas Palestina, yang memerintah di Tepi Barat yang diduduki.

Sementara itu, hubungan India dengan Israel
semakin dekat melalui kerja sama perdagangan dan pertahanan.

Segera setelah serangan tersebut, India menanggapinya dengan pernyataan dukungan kuat kepada Israel, dan mengutuk serangan teror tersebut.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan di X, bahwa dia sangat terkejut dengan berita serangan di Israel.

Modi juga kembali menyatakan solidaritas India terhadap Israel melalui panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kegagalan Intel Israel | Cerita WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri India menegaskan kembali kecaman mereka atas serangan teror tersebut, sekaligus mendukung negara Palestina yang merdeka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com