Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis 16 Tahun Diduga Diserang Polisi Moral Iran karena Tak Pakai Jilbab

Kompas.com - 04/10/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang gadis Iran berusia 16 tahun dalam keadaan koma dan dirawat di rumah sakit dengan penjagaan ketat setelah diduga diserang oleh polisi moralitas Teheran karena tidak mengenakan jilbab.

Hengaw, sebuah kelompok hak asasi yang berfokus pada Kurdi, mengatakan bahwa Armita Garawand terluka parah dalam sebuah serangan fisik yang parah oleh petugas polisi moralitas perempuan di metro Teheran.

Insiden ini telah membuat Iran gelisah, dengan banyak orang di negara itu melihat kesamaan dengan kasus Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi yang kematiannya dalam tahanan polisi moralitas memicu gerakan protes nasional.

Baca juga: Terganggu Patung Jenderal, Tim Bola Arab Saudi Tolak Bertanding Lawan Iran

Protes yang berlangsung selama beberapa bulan ini mengguncang kepemimpinan ulama Iran, yang dipaksasemakin mereda setelah adanya tindakan keras yang, menurut para aktivis, telah menyebabkan ribuan orang ditangkap dan ratusan lainnya terbunuh.

Dilansir dari Yahoo News, Hengaw mengklaim bahwa Garawand mengalami luka-luka serius setelah ditangkap di stasiun metro Shohada di ibu kota Iran pada Minggu (1/10/2023).

Dikatakan bahwa dia dirawat di bawah pengamanan ketat di rumah sakit Angkatan Udara Fajr di Teheran dan saat ini tidak ada kunjungan yang diizinkan untuk korban, bahkan dari keluarganya.

Pihak berwenang Iran membantah bahwa pasukan keamanan terlibat dan mengklaim bahwa Gawarand pingsan karena tekanan darah rendah, yang membuatnya menabrak sisi gerbong kereta.

Garawand berasal dari kota Kermanshah, di Iran barat yang berpenduduk Kurdi, tetapi merupakan penduduk Teheran, kata Hengaw.

Kasus ini telah menjadi bahan diskusi yang intens di media sosial, dengan sebuah video yang diklaim menunjukkan insiden tersebut dibagikan secara luas.

Rekaman kasar tersebut tampaknya menunjukkan Garawand didorong ke dalam metro oleh agen polisi wanita sebelum dibawa keluar, tampaknya dalam keadaan tidak sadar, oleh teman-temannya.

Baca juga: Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Masood Dorosti, direktur pelaksana sistem kereta bawah tanah Teheran, membantah bahwa ada konflik verbal atau fisik antara mahasiswi tersebut dan penumpang atau eksekutif metro.

"Beberapa rumor tentang konfrontasi dengan petugas metro ... tidak benar dan rekaman CCTV membantah klaim tersebut," kata Dorosti kepada kantor berita pemerintah IRNA.

Pada bulan Agustus, Alireza Zakani, wali kota Teheran, meluncurkan patroli baru untuk memastikan aturan penggunaan jilbab dipatuhi di sistem metro ibu kota.

Baca juga: Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Sejak saat itu, ada banyak laporan tentang petugas yang terlibat dalam konfrontasi kekerasan dengan perempuan yang menolak untuk mengenakan jilbab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com