Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Rabu (20/9/2023) menuduh Arab Saudi mengkhianati Palestina karena berusaha menormalisasi hubungan dengan Israel.

“Inisiasi hubungan antara rezim Zionis dan negara mana pun di kawasan, jika bertujuan memberikan keamanan bagi rezim Zionis, tentu tidak akan berhasil,” kata Raisi dalam konferensi pers saat menghadiri Sidang Umum PBB, dikutip dari kantor berita AFP.

“Kami percaya hubungan antara negara-negara kawasan dan rezim Zionis akan menjadi tikaman bagi rakyat Palestina dan perlawanan rakyat Palestina,” lanjutnya.

Baca juga: Bersejarah, Delegasi Israel Lakukan Kunjungan Terbuka Pertama ke Arab Saudi

Arab Saudi dan Israel sama-sama memusuhi Iran, meskipun Riyadh berupaya meredakan ketegangan dengan Teheran melalui perundingan yang ditengahi China.

Penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), mengatakan bahwa pembicaraan yang ditengahi Amerika Serikat (AS) sedang bergerak menuju normalisasi dengan Israel.

“Setiap hari kami semakin dekat,” kata Pangeran MBS yang secara luas dipandang sebagai pemimpin kerajaan.

Dia menambahkan bahwa Arab Saudi mengupayakan lebih banyak kemajuan dalam menjamin hak-hak warga Palestina.

Baca juga:

• Pesawat Israel Mendarat Darurat di Arab Saudi meski Tak Ada Hubungan Diplomatik
• Biden Isyaratkan Kemungkinan Arab Saudi Bersedia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sementara itu, pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus mengupayakan penyelesaian kontroversial di Tepi Barat yang diduduki.

“Bagi kami, persoalan Palestina sangat penting. Bagian itu perlu kita selesaikan,” ujarnya. “Kita perlu meringankan kehidupan rakyat Palestina.”

Israel sudah menormalisasi hubungan dengan lima negara Arab, tetapi normalisasi dengan Saudi akan menjadi sejarah tersendiri di Timur Tengah.

Baca juga: Sejarah Kamp Jenin dan Kenapa Diserang Israel