Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2023, 16:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris pada Jumat (22/9/2023) mendapat peran baru untuk memerangi kekerasan senjata api di AS.

Politisi Demokrat berusia 58 tahun itu akan mengepalai Kantor Pencegahan Kekerasan Senjata di Gedung Putih.

“Kami tahu kebebasan sejati tidak mungkin terjadi jika masyarakat tidak aman,” kata Harris dalam pengumuman kantor baru tersebut, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Foto Viral Istri Joe Biden Cium Bibir Suami Wapres AS Kamala Harris

“Setelah setiap penembakan massal, kami mendengar pesan sederhana, pesan yang sama di seluruh negeri."

Ia mengatakan bahwa warga Amerika memohon kepada para pemimpin untuk melakukan sesuatu.

Meskipun ada upaya baru, Gedung Putih tidak memiliki kekuatan sepihak untuk membatasi penggunaan senjata di AS, misalnya dengan melarang senjata serbu.

Setiap langkah penting harus disetujui Kongres, tetapi Partai Republik yang sangat anti-peraturan senjata mengontrol Dewan Perwakilan Rakyat.

Oleh karena itu, Biden mencoba mengatasi persyaratan legislatif dan memberlakukan pembatasan aturan dan administratif tertentu dengan cakupan terbatas.

Baca juga: Kamala Harris Bertemu Aktris Ternama Iran, Tegaskan Dukungan pada Gerakan Perempuan

Peran baru ini menambah  portofolio Kamala Harris setahun menjelang pemilu 2024. Dia dan Biden (80) berpeluang terpilih lagi.

Kamala Harris sebelumnya ditugaskan menangani isu-isu sensitif politik lainnya seperti imigrasi.

Mengatasi kekerasan senjata memberikan mantan jaksa California ini kesempatan menangani masalah yang sering kali mendapatkan perhatian luas.

Menurut organisasi non-pemerintah Arsip Kekerasan Senjata, 44.374 orang tewas oleh senjata di seluruh AS pada 2022.

Kematian akibat senjata api sedikit menurun tahun ini di AS, menjadi 28.793 dalam delapan bulan pertama, menurut arsip tersebut.

Baca juga: Kamala Harris: Tak Ada yang Harus Masuk Penjara karena Merokok Ganja

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

UNRWA Sebut Israel Berusaha Paksa Warga Gaza Masuk ke Mesir

UNRWA Sebut Israel Berusaha Paksa Warga Gaza Masuk ke Mesir

Global
Terperosok ke Lubang yang Sengaja Dibuat di Pantai, Pria Ini Terkubur dan Susah Ditolong

Terperosok ke Lubang yang Sengaja Dibuat di Pantai, Pria Ini Terkubur dan Susah Ditolong

Global
Singapura Setop Impor Unggas dari Sejumlah Negara karena Flu Burung

Singapura Setop Impor Unggas dari Sejumlah Negara karena Flu Burung

Global
10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Internasional
300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Global
Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Global
Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Global
Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Global
Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Global
Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Internasional
Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Global
Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Global
AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Global
Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Global
Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com