Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Pertemuan Kim Jong Un dan Putin di Rusia

Kompas.com - 13/09/2023, 18:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu turut menemani Kim, begitu pula Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, seperti yang ditunjukkan gambar di televisi Pemerintah Rusia.

Menjelang pengumuman perundingan tersebut, kantor berita Rusia menerbitkan gambar Kim dan Putin yang sedang mengunjungi pusat ruang angkasa yang luas.

“Pemimpin DPRK menunjukkan minat yang besar terhadap teknologi roket, dan mereka berusaha mengembangkan (kehadiran mereka di) luar angkasa,” kata Putin, merujuk pada Korea Utara dengan nama resminya.

Kim berterima kasih kepada Putin karena mengundangnya berkunjung, meskipun pemimpin Rusia itu mempunyai "jadwal yang padat.”

Kim sebelumnya menekankan perjalanan tersebut--perjalanan luar negeri pertamanya pascapandemi--menunjukkan Korea Utara “memprioritaskan kepentingan strategis” hubungan mereka dengan Rusia.

Baca juga: Kim Jong Un Tiba di Rusia, Buka Suara soal Maksud Kedatangannya

Keuntungan taktis

Pertemuan di kosmodrom tersebut bersifat simbolis, terutama karena Pyongyang baru-baru ini gagal dua kali dalam upayanya menempatkan satelit mata-mata militer ke orbit, kata para ahli.

Rusia sangat menginginkan persediaan peluru artileri Korea Utara, sementara Pyongyang mencari bantuan dengan teknologi satelit dan meningkatkan peralatan militer era Soviet, An Chan-il, seorang pembelot yang menjadi peneliti yang mengelola Institut Dunia untuk Studi Korea Utara, mengatakan kepada AFP.

“Jika beberapa peluncur roket dan peluru artileri Korea Utara lainnya diberikan kepada Rusia dalam jumlah besar, hal ini dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap perang di Ukraina,” katanya.

Menteri Sumber Daya Alam Rusia Alexander Kozlov menyambut Kim ketika dia tiba di negara itu, memberinya foto-foto bersejarah kosmonaut Soviet, termasuk Yuri Gagarin, yang dilengkapi tanda tangan sang kosmonaut, ujar Kementerian Kozlov kepada kantor berita Rusia TASS.

Gedung Putih pekan lalu memperingatkan bahwa Korea Utara akan “membayar akibatnya” jika mereka memasok senjata ke Rusia untuk konflik di Ukraina.

Kim juga mempertaruhkan ketidaksenangan sekutu utamanya, Beijing, dengan bertemu Putin, kata Vladimir Tikhonov, profesor studi Korea di Universitas Oslo, kepada AFP.

“China tidak akan terlalu senang jika Rusia memasuki wilayah yang dianggap China sebagai wilayah monopoli mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa Beijing akan khawatir mengenai dampak destabilisasi regional akibat transfer teknologi militer Rusia ke Pyongyang.

Kim dan Putin "mungkin melakukan pertukaran amunisi lama Korea Utara, jenis Soviet, dengan teknologi militer terbaru Rusia atau mata uang (atau gandum)."

Baca juga: 4 Kendaraan Kim Jong Un ke Luar Negeri, Kereta Anti-Peluru dan Mobil Rp 34 Miliar

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Kim Jong Un Bilang kepada Putin: Pererat Hubungan adalah 'Prioritas Nomor Satu'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com