Di antaranya adalah kelompok radikal Ansar Al Sharia yang bermarkas di Derna, dan milisi ISIS yang dihalau pasukan setia pemimpin militer timur Khalifa Haftar pada 2018.
Baca juga: Muammar Gaddafi: Diktator Libya dan Kejatuhannya
Pihak berwenang di Libya timur dan barat mulai melakukan mobilisasi, mengambil tindakan darurat untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir.
Konvoi bantuan dari Tripolitania di barat sudah berangkat ke Derna.
Pemerintahan Perdana Menteri Libya Abdelhamid Dbeibah yang diakui dunia di Tripoli mengatakan, pihaknya mengirimkan dua ambulans udara dan satu helikopter, 87 dokter, tim penyelamat dan tim anjing pencari, serta Perusahaan Listrik Nasional untuk menyalakan kembali aliran listrik.
Banyak negara menyampaikan belasungkawa dan dukungan, kemudian berjanji membantu tim penyelamat setempat yang kewalahan menghadapi bencana ini.
Amerika Serikat, Italia, Perancis, PBB, Qatar, Mesir, dan Tunisia mengaku siap membantu.
Adapun tim penyelamat yang dikirim Turkiye dan Uni Emirat Arab sudah tiba di Libya timur.
Kepala staf angkatan bersenjata Mesir--sekutu politik dan militer Haftar--terbang ke Benghazi pada Selasa (12/9/2023) dengan menumpang pesawat yang membawa pasokan bantuan dan personel.
Mesir juga bersedia menyalurkan bantuan untuk para korban banjir Libya.
Baca juga: Penyebab Banjir Libya Begitu Mematikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.