Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Banjir Bandang Libya dan Kenapa Korbannya Capai 5.200 Orang Tewas

Musibah ini disebabkan oleh badai Daniel yang melanda kota pesisir timur Derna, sehingga menghancurkan seluruh permukiman.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah kronologi banjir Libya dan mengapa jumlah korbannya sangat tinggi.

Kronologi bermula pada Minggu (10/9/2023) sore saat badai Daniel menghantam pantai timur Libya, setelah menerjang Yunani, Bulgaria, dan Turkiye.

Badai Daniel mendarat di Kota Benghazi, Libya, lalu membelok ke kota distrik Jabal Al Akhdar di Shahat, Al Marj, Al Bayda, Soussa, dan Derna.

Di Derna, kota berpenduduk 100.000 jiwa yang dialiri sungai Wadi dan berjarak 900 kilometer (km) dari ibu kota Tripoli, dua bendungannya jebol dalam semalam.

Aliran air menghancurkan jembatan dan menyapu seluruh permukiman di kedua sisi sungai, kemudian meluap ke Laut Mediterania.

Jalan-jalan yang sudah dalam kondisi buruk terputus, semakin menyulitkan akses ke daerah-daerah yang terdampak.

Namun, pihak berwenang di timur negara itu khawatir jumlah korban tewas akan jauh lebih tinggi. Beberapa pejabat menduga ada lebih dari 10.000 korban jiwa.

Penyebabnya adalah infrastruktur Derna yang bobrok. Bangunan-bangunan yang didirikan selama sepuluh tahun terakhir mengabaikan aturan perencanaan dasar.

Derna juga kurang siap menghadapi bencana, sehingga jumlah korban di kota ini sangat tinggi.

Adapun Libya dilanda kekacauan setelah revolusi yang didukung NATO pada 2011 menggulingkan 42 tahun pemerintahan diktator Muammar Gaddafi dan membunuhnya.

Banyak sekali milisi yang mengeksploitasi kekacauan dan perpecahan antara timur dan barat ini.

Di antaranya adalah kelompok radikal Ansar Al Sharia yang bermarkas di Derna, dan milisi ISIS yang dihalau pasukan setia pemimpin militer timur Khalifa Haftar pada 2018.

Konvoi bantuan dari Tripolitania di barat sudah berangkat ke Derna.

Pemerintahan Perdana Menteri Libya Abdelhamid Dbeibah yang diakui dunia di Tripoli mengatakan, pihaknya mengirimkan dua ambulans udara dan satu helikopter, 87 dokter, tim penyelamat dan tim anjing pencari, serta Perusahaan Listrik Nasional untuk menyalakan kembali aliran listrik.

4. Bantuan internasional untuk korban banjir Libya

Banyak negara menyampaikan belasungkawa dan dukungan, kemudian berjanji membantu tim penyelamat setempat yang kewalahan menghadapi bencana ini.

Amerika Serikat, Italia, Perancis, PBB, Qatar, Mesir, dan Tunisia mengaku siap membantu.

Adapun tim penyelamat yang dikirim Turkiye dan Uni Emirat Arab sudah tiba di Libya timur.

Kepala staf angkatan bersenjata Mesir--sekutu politik dan militer Haftar--terbang ke Benghazi pada Selasa (12/9/2023) dengan menumpang pesawat yang membawa pasokan bantuan dan personel.

Mesir juga bersedia menyalurkan bantuan untuk para korban banjir Libya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/09/13/131700570/kronologi-banjir-bandang-libya-dan-kenapa-korbannya-capai-5.200-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke