Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Jebol di Libya Timur, 2.000 Orang Tewas, 6.000 Hilang

Kompas.com - 12/09/2023, 08:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

Dikelilingi air

Warga Derna, Saleh al-Obaidi, mengatakan bahwa ia berhasil melarikan diri bersama keluarganya, meskipun rumah-rumah di sebuah lembah di dekat kota telah roboh.

"Orang-orang sedang tidur dan terbangun dan mendapati rumah mereka dikelilingi oleh air," katanya kepada Reuters.

Ahmed Mohamed, seorang warga lainnya, mengatakan, "Kami sedang tidur, dan ketika kami bangun, kami menemukan air mengepung rumah. Kami berada di dalam dan berusaha keluar".

Para saksi mata mengatakan ketinggian air mencapai tiga meter.

Baca juga: 2,5 Ton Uranium Hilang di Libya

Di sebelah barat Derna, visual menunjukkan jalan yang runtuh antara kota pelabuhan Sousse dan Shahat, tempat situs arkeologi Cyrene yang didirikan oleh orang Yunani dan terdaftar di UNESCO.

Parlemen Libya yang berbasis di bagian timur mengumumkan tiga hari berkabung.

Abdulhamid al-Dbeibah, perdana menteri pemerintahan sementara di Tripoli, juga mengumumkan tiga hari berkabung di semua kota yang terkena dampak, dan menyebutnya sebagai "daerah bencana".

Empat pelabuhan minyak utama di Libya, yakni Ras Lanuf, Zueitina, Brega, dan Es Sidra ditutup sejak Sabtu (9/9/2023) malam selama tiga hari.

Operasi pencarian dan penyelamatan dilaporkan masih berlangsung.

Pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat ekstrim, menutup sekolah-sekolah dan toko-toko dan memberlakukan jam malam.

Di Tripoli, pemerintah sementara mengarahkan semua lembaga negara untuk segera menangani kerusakan dan banjir di kota-kota di bagian timur, namun pemerintah tidak memiliki kekuasaan di bagian timur.

Namun, pemerintah Dbeibah bekerja sama dengan Bank Sentral Libya, yang mengucurkan dana ke departemen-departemen pemerintah di seluruh negeri.

PBB di Libya mengatakan bahwa mereka mengikuti perkembangan badai ini dengan seksama dan akan memberikan bantuan yang mendesak untuk mendukung upaya-upaya tanggap darurat di tingkat lokal dan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com