Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2023, 06:20 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

RABAT, KOMPAS.com - Jumah korban tewas gempa Maroko bertambah lagi menjadi 2.862 orang per Senin (11/9/2023) pukul 20.00 waktu setempat atau Selasa (12/9/2023) pukul 02.00 WIB.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Maroko melaporkan, jumlah korban terluka akibat gempa dahsyat tersebut bertambah menjadi 2.562 orang.

Para petugas penyelamat kini harus berpacu dengan waktu untuk menemukan para korban yang selamat.

Baca juga: UPDATE Gempa Maroko, 2.497 Orang Tewas, 4 Negara Tawarkan Bantuan

Perawatan minimalis

Dalam situasi sulit pascagempa, perawatan yang dapat diberikan kepada para korban terluka di Maroko terpaksa minimalis.

Salah satunya terjadi di Kota Amizmiz. Rumah sakit yang merawat warga terluka di sana kini hanya berupa tenda yang didirikan di atas aspal di bawah terik matahari dan hanya memiliki sekitar selusin tempat tidur.

Ketika satu tempat tidur kosong, tempat tidur itu segera terisi lagi karena arus korban bencana terus berdatangan dari desa-desa di kaki pegunungan Atlas.

Tiga hari setelah gempa pada Jumat (8/11/2023) malam waktu setempat, para pekerja bantuan masih terus berjuang untuk mengatasi dampaknya. 

Sebagaimana dilaporkan AFP, para pasien di Kota Amizmiz kini dirawat di bawah tenda besar berwarna abu-abu karena khawatir bangunan rumah sakit itu sendiri rentan terhadap gempa susulan.

Sebuah ambulans membawa korban terbaru, Lhoucein Barouj (81), yang kakinya patah. 

Kerabatnya mengatakan ia telah diperiksa oleh tukang pijat tradisional. 

Baca juga: Gempa Maroko Ikut Hancurkan Bangunan Bersejarah di Marrakesh

Kehadiran Barouj di tenda rumah sakit menjadi perawatan medis pertama yang akan diterimanya dalam tiga hari.

Dia juga belum mendapatkan pereda nyeri.

"Kami harus menggendongnya sendiri keluar rumah dengan selimut dan membawanya sejauh beberapa kilometer," kata putrinya, Habiba.

"Kemudian kami menunggu di sebuah lapangan untuk mendapatkan bantuan, yang akhirnya datang ke desa kami, Ait Mbarek," tambahnya.

Seperti di desa-desa lereng gunung lainnya yang dilanda gempa berkekuatan magnitudo 6,8, tanah longsor telah memblokir akses, dan terputusnya komunikasi juga telah menunda perawatan bagi banyak dari mereka yang terkena dampak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Global
Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Global
Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Global
Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Global
Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Global
Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Internasional
Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Global
Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Global
AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Global
Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Global
Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Global
AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

Global
Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Global
Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Global
[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com