Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada Keluarkan Peringatan Perjalanan bagi Penduduk LGBTQ yang Kunjungi AS

Kompas.com - 01/09/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

OTTAWA, KOMPAS.com - Kanada mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga LGBTQ ketika bepergian ke AS.

Ini karena banyaknya undang-undang diskriminatif yang disahkan di tingkat negara bagian AS.

“Beberapa negara bagian telah memberlakukan undang-undang dan kebijakan yang dapat mempengaruhi orang-orang LGBTQ. Periksa undang-undang negara bagian dan lokal yang relevan,” demikian bunyi situs web pemerintah.

Baca juga: Malaysia Sita Jam Tangan Produk Swiss karena Dianggap Promosikan LGBTQ

Dilansir dari Guardian, meskipun tidak ada negara bagian atau undang-undang AS yang dikhususkan, berita ini muncul setelah adanya gelombang undang-undang yang diskriminatif yang disahkan di negara-negara bagian yang didominasi Partai Republik.

Hal ini mencakup undang-undang Florida yang disebut “jangan katakan gay”, dan larangan pertunjukan drag, larangan perawatan yang menegaskan gender, partisipasi olahraga transgender dan penggunaan kamar mandi di negara bagian seperti Kentucky, Texas, dan Tennessee.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, departemen urusan global pemerintah Kanada mengatakan bahwa sejak awal tahun 2023, beberapa negara bagian di AS telah mengeluarkan undang-undang semacam itu.

Kanada pun telah memberikan pedoman khusus bagi warga LGBTQ yang bepergian ke luar negeri.

"Perhatikan undang-undang yang mengkriminalisasi aktivitas dan hubungan sesama jenis dan orang berdasarkan orientasi seksual, identitas gender, ekspresi gender, dan karakteristik jenis kelamin mereka," tulisnya.

“Beberapa negara mungkin menggunakan undang-undang terkait gelandangan, gangguan publik, atau moral publik untuk mengkriminalisasi orang-orang LGBTQ," tambahnya.

Kelompok lain juga mengeluarkan peringatan serupa.

Baca juga: Tunjukkan Dukungan, Joe Biden Undang Ribuan LGBTQ

Organisasi advokasi LGBTQ Kampanye Hak Asasi Manusia mendeklarasikan keadaan darurat nasional pada bulan Juni, atau dikenal sebagai bulan Pride.

“Kami telah secara resmi mengumumkan keadaan darurat bagi kelompok LGBTQ di Amerika Serikat untuk pertama kalinya menyusul lonjakan serangan legislatif anti-LGBTQ yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berbahaya yang melanda gedung-gedung negara tahun ini," tambahnya.

Baca juga: Perang Parlemen Uganda Lawan LGBTQ, Sebut Homeseksualitas seperti Kanker

Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mengatakan pemerintahnya sedang menyusun strategi menjelang pemilihan presiden AS tahun 2024, terutama jika hal itu membuat AS semakin dekat dengan otoritarianisme sayap kanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com