Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban China Ketika Ditanya Mengapa Terbitkan Peta Baru Laut China Selatan

Kompas.com - 01/09/2023, 11:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Kementerian Sumber Daya Alam China menerbitkan peta Laut China Selatan baru pada Senin (28/8/2023). 

Media milik pemerintah China, China Daily, mengumumkan "Peta Standar China 2023" tersebut memainkan peran peting dalam mendorong pembangunan bangsa, memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat, mendukung pengelolaan SDA, serta membantu pembangunan ekologi dan peradaban.

Penerbitan peta baru Laut China Selatan itu langsung menjadi kontroversi. Beberapa negara seketika menolak mengakuinya.

Baca juga: Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam Tolak Peta Laut China Selatan Terbaru dari China

Mengapa China menerbitkan peta baru Laut China Selatan?

Dalam peta terbaru, China tampak mempertahankan klaim klasiknya yang disebut sebagai sembilan garis putus-putus (nine-dash-line) di kawasan Laut China Selatan.

Hal terbaru yang terdapat dalam peta itu, yakni masuknya kawasan laut bagian timur Taiwan sehingga menambah satu garis putus, dari sembilan menjadi 10 garis putus-putus.

Ketika ditanya mengapa China merilis peta terbaru dengan 10 garis putus-putus dibandingkan dengan peta sebelumnya yang memiliki sembilan garis putus-putus, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menjawab bahwa Beijing tidak ragu-ragu mengenai wilayahnya.

"Posisi China dalam masalah Laut China Selatan selalu jelas. Otoritas yang berwenang di China secara teratur memperbarui dan merilis berbagai jenis peta standar setiap tahun," kata dia dalam sebuah briefing rutin.

"Kami berharap pihak-pihak terkait dapat melihat hal ini secara obyektif dan rasional," tambahnya, dikutip dari Reuters, Kamis (31/8/2023).

Peta baru Laut China Selatan menunjukkan garis putus-putus berbentuk U, yang menutupi sekitar 90 persen Laut China Selatan.

Baca juga: Peta Baru Laut China Selatan Caplok Wilayah Sengketa, Indonesia Termasuk?

Peta tersebut berbeda dengan versi yang lebih sempit yang diserahkan oleh China kepada PBB pada 2009 tentang Laut China Selatan yang mencakup apa yang disebut "nine-dash line".

Peta terbaru ini memiliki wilayah geografis yang lebih luas dan memiliki garis dengan 10 garis putus-putus yang mencakup Taiwan yang diperintah secara demokratis, mirip dengan peta China tahun 1948.

Sebelumnya, China juga pernah menerbitkan peta dengan garis putus-putus ke-10 pada tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com