Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Baru Laut China Selatan Caplok Wilayah Sengketa, Indonesia Termasuk?

Kompas.com - 31/08/2023, 17:10 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Menteri Luar Negeri India S Jaishankar juga menyebut klaim China “tidak masuk akal”

“China bahkan di masa lalu telah mengeluarkan peta yang mengklaim wilayah-wilayah yang bukan milik China, yang merupakan milik negara lain. Ini adalah kebiasaan lama mereka,” katanya kepada saluran TV NDTV pada Selasa (29/8/2023).

Protes India terjadi beberapa hari setelah Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping berbicara di sela-sela konferensi aliansi negara berkembang BRICS di Afrika Selatan.

Baca juga: Dari BRICS Menjadi BRICS+, Kelompok Ekonomi yang Kian Diminati Negara-negara Berkembang

India kerap bereaksi keras terhadap upaya China untuk mengklaim wilayahnya.

Sumber ketegangan antara kedua negara tetangga ini adalah sengketa perbatasan sepanjang 3.440 km (2.100 mil) di sepanjang Himalaya yang tidak memiliki batas yang jelas.

Kehadiran sungai, danau, dan hamparan salju membuat garis tersebut dapat berpindah di beberapa tempat.

Tentara dari kedua belah pihak saling berhadapan di banyak titik, yang kerap memicu ketegangan--terakhir kali terjadi pada bulan Desember silam ketika pasukan India dan China bentrok di sepanjang perbatasan di Tawang, Arunachal Pradesh.

Foto yang diambil pada tanggal 3 April 2023 ini menunjukkan kamp tentara India di distrik Tawang di negara bagian Arunachal Pradesh, India.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Foto yang diambil pada tanggal 3 April 2023 ini menunjukkan kamp tentara India di distrik Tawang di negara bagian Arunachal Pradesh, India.
China mengeklaim seluruh Arunachal Pradesh sebagai wilayahnya dan menyebutnya sebagai “Tibet Selatan”--sebuah klaim yang ditolak keras oleh India. India mengeklaim dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, yang dikuasai China.

Pada April, Delhi bereaksi tajam terhadap upaya China untuk mengganti nama 11 tempat di Arunachal Pradesh, dengan mengatakan bahwa negara bagian tersebut akan selalu menjadi “bagian integral dan tidak dapat dicabut dari India”.

Hubungan antara India dan China memburuk sejak tahun 2020, ketika pasukan mereka terlibat dalam bentrokan mematikan di lembah Galwan di Ladakh--ini merupakan konfrontasi fatal pertama antara kedua belah pihak sejak tahun 1975.

Baca juga: Lembah Galwan, Kawasan Tinggi dan Sangat Dingin, Mengapa Diperebutkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com