Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Yunani Hancurkan Wilayah yang Lebih Luas dari New York

Kompas.com - 30/08/2023, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

ATHENA, KOMPAS.com - Kebakaran hutan yang terjadi di timur laut Yunani selama 11 hari telah menghancurkan wilayah yang lebih luas dari Kota New York.

Hal ini disampaikan Layanan Perubahan Iklim Copernicus yang didukung Uni Eropa pada Selasa (29/8/2023), ketika petugas pemadam kebakaran dari lima negara berjuang untuk memadamkan api.

Dipicu oleh angin kencang dan cuaca panas, kebakaran yang terjadi di dekat kota Alexandroupolis dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah Evros, menewaskan sedikitnya 20 orang pekan lalu dalam kebakaran paling mematikan di Eropa pada musim panas ini.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Yunani, 18 Orang Tewas

Dilansir dari CNA, bencana ini mengubah tanaman hijau subur menjadi lahan yang hangus dan menghancurkan rumah serta mata pencaharian.

Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Layanan Manajemen Darurat Copernicus mengatakan kebakaran telah melanda setidaknya 808,7 kilometer persegi.

Kota New York memiliki luas 778,2 kilometer persegi.

Copernicus mengatakan pekan lalu bahwa kebakaran tersebut merupakan yang terbesar di Eropa dalam beberapa tahun terakhir, dan pihak berwenang mengatakan kebakaran tersebut masih sangat berbahaya.

Pesawat dan ratusan petugas pemadam kebakaran di darat, termasuk dari Albania, Serbia, Slovakia dan Republik Ceko, sedang berjuang memadamkan api, kata pemadam kebakaran.

“Kami berusaha mempertahankan sisa wilayah yang tidak terkena dampak sebelum garis depan tembakan datang,” kata Jiri Nemcik, komandan tim Ceko. “Perkembangan api sangat dinamis sehingga sangat berbahaya.”

Gambar-gambar satelit menyoroti tingkat kerusakan di kawasan di mana pohon-pohon pinus yang tadinya rimbun kini berubah menjadi kulit kayu yang menghitam.

Baca juga: Kebakaran Hutan Yunani Tewaskan 3 Orang, Petugas Masih Berjuang Padamkan Api

Panagiota Maragou, kepala konservasi di World Wildlife Fund (WWF) divisi Yunani, mengatakan setidaknya 30 persen Taman Nasional Hutan Dadia-Lefkimi-Soufli telah hilang.

Karena keanekaragaman hayatinya yang tinggi, taman nasional ini merupakan salah satu kawasan lindung terpenting di Yunani dan juga di Eropa, mungkin juga dalam skala internasional.

Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis memimpin pertemuan mengenai kebakaran yang telah melanda Yunani, serta membahas langkah-langkah pencegahan dan isu-isu lainnya.

Para pemerhati lingkungan telah lama menuduh Yunani menghabiskan lebih banyak dana untuk memadamkan kebakaran dibandingkan untuk pencegahan.

Baca juga: Pesawat Pemadam Kebakaran Hutan Yunani Jatuh, Terekam Siaran TV

“Kita telah melihat kasus Dadia dan kasus kebakaran Evros secara umum … salah satu kebakaran terbesar di Eropa, bahwa sistem yang hanya mengandalkan pemadaman kebakaran tidak berfungsi,” kata Maragou.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com