Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tegaskan Tak Akan Selidiki Pesawat yang Ditumpangi Prigozhin

Kompas.com - 30/08/2023, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SAO PAULO, KOMPAS.com - Rusia telah memberi tahu otoritas investigasi pesawat Brasil bahwa mereka tidak akan menyelidiki jatuhnya jet Embraer buatan Brasil yang menewaskan bos tentara bayaran Yevgeny Prigozhin.

Menurut Rusia, hal itu sesuai dengan aturan internasional saat ini, menurut sumber yang dikutip Reuters.

Prigozhin, dua letnan utama Grup Wagner dan empat pengawalnya termasuk di antara 10 orang yang tewas ketika Embraer Legacy 600 jatuh di utara Moskwa pekan lalu.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-552 Serangan Rusia ke Ukraina: Misteri Pemakaman Prigozhin | Tula dan Belgorod Diserang Drone

Dia meninggal dua bulan setelah melancarkan pemberontakan singkat terhadap lembaga pertahanan Rusia yang merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin sejak ia naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1999.

Pusat Penelitian dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan (CENIPA) Brazil, yang punya misi meningkatkan keselamatan penerbangan, mengatakan pihaknya akan bergabung dalam penyelidikan yang dipimpin Rusia jika mereka diundang dan penyelidikan tersebut dilakukan berdasarkan aturan internasional.

Otoritas penerbangan Rusia tidak berkewajiban untuk menyetujui hal itu kepada CENIPA, namun beberapa mantan penyelidik mengatakan hal itu harus dilakukan.

AS dan pemerintah Barat lainnya mencurigai Kremlin berada di balik jatuhnya Embraer Legacy 600 pada 23 Agustus, yang memiliki catatan keselamatan yang baik.

Kremlin sendiri menyangkal keterlibatan apa pun.

Prigozhin diketahui secara terbuka mengkritik Rusia atas invasinya ke Ukraina. Tentara bayaran Wagner bertempur di pihak Rusia.

Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional PBB (ICAO) yang berbasis di Montreal, penerbangan dari Moskwa dengan tujuan St Petersburg adalah penerbangan domestik, sehingga tidak tunduk pada peraturan internasional yang dikenal di seluruh industri dengan nama resmi "Lampiran 13".

Baca juga: Digelar Tertutup, Pemakaman Yevgeny Prigozhin Timbulkan Tanda Tanya

“Mereka tidak diwajibkan, hanya disarankan untuk melakukan hal tersebut,” kata Kepala CENIPA Brigadir Udara Marcelo Moreno.

“Tetapi jika mereka mengatakan akan membuka penyelidikan dan mengundang Brasil, kami akan berpartisipasi dari jauh," tambahnya.

Konsultan keselamatan penerbangan AS dan mantan penyelidik John Cox mengatakan penyelidikan internal Rusia akan selalu dipertanyakan tanpa partisipasi Brasil, negara tempat pesawat itu diproduksi.

Baca juga: Putin Tak Akan Hadiri Pemakaman Prigozhin

“Saya pikir ini sangat menyedihkan,” kata Cox setelah diberitahu tentang tanggapan Rusia. “Saya pikir hal ini merugikan transparansi penyelidikan Rusia," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com