Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Tabrakan Kereta di Yunani Tewaskan 56 Orang: Demonstran Bentrok dengan Polisi, Kepala Stasiun Dipenjara

Kompas.com - 06/03/2023, 08:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

ATHENA, KOMPAS.com – Ribuan warga Yunani terjun ke jalan berdemonstrasi. Mereka marah atas tabrakan kereta api baru-baru ini yang menewaskan sedikitnya 57 orang.

Selama berhari-hari, demonstrasi terus digelar pascatabrakan antara kereta penumpang dengan kereta barang di jalur Athena-Thessaloniki pada malam hari tanggal 28 Februari.

Pada Minggu (5/3/2023), bentrokan akhirnya pecah antara demonstran dan polisi di Athena, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Imbas Kecelakaan Kereta Yunani, Pekerja Kereta Marah, Aksi Mogok Berlanjut

Sekitar 10.000 orang berkumpul di alun-alun Athena pada Minggu untuk mengungkapkan simpati atas korban tewas dan menuntut standar keamanan yang lebih baik di jaringan kereta api.

“Kejahatan itu tidak akan dilupakan,” teriak pengunjuk rasa saat mereka melepaskan balon hitam ke langit.

Sementara itu, Kepala Stasiun Larissa yang berusia 59 tahun dijebloskan ke penjara sambil menunggu persidangan atasnya.

Kepala stasiun yang tidak disebutkan namanya tersebut menghadapi berbagai tuduhan, termasuk membahayakan nyawa. Dia diinterogasi selama tujuh jam pada Minggu.

Baca juga: Tabrakan Kereta di Yunani Tewaskan 43 Orang, Kepala Stasiun Ditangkap

“Selama sekitar 20 menit terkutuk dia bertanggung jawab atas keselamatan seluruh Yunani tengah,” kata pengacaranya Stefanos Pantzartzidis.

Pada Kamis (2/3/2023), Pantzartzidis mengatakan bahwa kliennya tersebbut sangat terpukul dan memikul tanggung jawab yang sebanding.

Akan tetapi, sambung Pantzartzidis, ada beberapa faktor lain juga berperan. Namun dia tidal menjelaskan lebih lanjut apa saja faktor yang dimaksud.

Di sisi lain, para pekerja kereta api telah lama melaporkan bahwa jaringan kereta api di negara tersebut kekurangan anggaran dan kurangnya investasi.

Serikat pekerja kereta api mengatakan, sistem keselamatan di seluruh jaringan kereta api telah rusak selama bertahun-tahun. Sistem pengawasan dan pensinyalan jarak jauh pun tidak bisa dikirim secara tepat waktu.

Baca juga: Tragedi Tabrakan Kereta Yunani: 36 Tewas, Kepala Stasiun Ditangkap, Bendera Setengah Tiang Dikibarkan

Asap tampak mengepul saat petugas pemadam kebakaran dan penyelamat beroperasi setelah dua kereta bertabrakan di Yunani, Rabu (1/3/2023) dini hari.AP PHOTO/VAGGELIS KOUSIORAS Asap tampak mengepul saat petugas pemadam kebakaran dan penyelamat beroperasi setelah dua kereta bertabrakan di Yunani, Rabu (1/3/2023) dini hari.

Mereka selalu menuntut pemerintah untuk memberikan jadwal pelaksanaan protokol keselamatan.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyebut tabrakan kereta api yang mematikan itu terjadi karena kesalahan manusia.

Mitsotakis mengakui bahwa pengabaian selama puluhan tahun dapat menyebabkan bencana tersebut.

“Sebagai perdana menteri, saya berutang kepada semua orang, terutama kerabat para korban, permintaan maaf,” tulis Mitsotakis di akun Facebook-nya.

“Keadilan akan segera menyelidiki tragedi itu dan meminta pertanggungjawaban,” sambung Mitsotakis.

Baca juga: 2 Kereta Tabrakan di Yunani, 26 Orang Tewas, Gerbong Terbakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com