Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digelar Tertutup, Pemakaman Yevgeny Prigozhin Timbulkan Tanda Tanya

Kompas.com - 30/08/2023, 09:57 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SAINT PETERSBURG, KOMPAS.com - Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, dimakamkan dalam sebuah upacara tertutup di kampung halamannya, Saint Petersburg, Rusia, pada Selasa (29/8/2023).

Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat yang terjadi pada Rabu (23/8/2023), dua bulan setelah melancarkan pemberontakan terhadap kepemimpin militer Rusia.

Ia diyakini dimakamkan di pemakaman Porokhovskoye di tengah keamanan yang ditingkatkan.

Baca juga: Putin Tak Akan Hadiri Pemakaman Prigozhin

Perusahaannya, Wagner, menyampaikan, sebuah upacara pribadi telah diadakan untuk panglima perang itu dalam suasana tertutup.

Berdasarkan pantauan fotografer AFP, pemakaman itu dilangsungkan secara tertutup dan aksesnya dibatasi. Namun, makam Prigozhin dapat terlihat dari kejauhan, ditandai dengan salib kayu.

Di lokasi pemakaman, para pelayat meninggalkan kutipan berbingkai dari "Nature Morte", sebuah puisi karya penyair Soviet dan peraih Nobel Joseph Brodsky, yang berisi kata-kata "mati atau hidup?".

Layanan pers Prigozhin hanya mengatakan bahwa sebuah upacara pribadi telah diadakan untuk Prigozhin di pemakaman yang terletak di pinggiran timur laut Sankt Peterburg.

"Perpisahan Yevgeny Viktorovich diadakan secara tertutup. Mereka yang ingin mengucapkan selamat tinggal dapat mengunjungi pemakaman Porokhovskoye," kata perusahaannya.

Baca juga: Bos Wagner, Prigozhin Dikonfirmasi Tewas Setelah Rusia Lakukan Tes Genetik

Timbulkan tanda tanya

Para pejabat Ukraina menyinggung pemakaman Prigozhin digelar tertutup karena Kremlin khawatir akan adanya protes.

"Pemakaman rahasia mantan kepala Wagner Prigozhin sebagai simbol absolut dari ketakutan Putin yang sesungguhnya," tulis Mykhailo Podolyak, seorang penasihat politik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di aplikasi perpesanan Telegram.

Pemakaman ini tampaknya menjadi penutup sebuah babak luar biasa dalam sejarah Rusia baru-baru ini, di mana Prigozhin membantu memimpin serangan Moskwa ke kota-kota di Ukraina timur dan menantang kepemimpinan Rusia.

"Pemakaman Prigozhin menandai puncak operasi rahasia yang bertujuan untuk menyingkirkannya," tulis analis politik Tatiana Stanovaya.

"Dilakukan di bawah pengawasan ketat badan-badan keamanan, seluruh prosesnya diselimuti kerahasiaan dan melibatkan taktik yang menipu," ungkap dia.

Pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa Prigozhin tewas dalam kecelakaan jet pribadi bersama dengan sembilan orang lainnya pekan lalu.

Kecelakaan pesawat spektakuler di wilayah Tver itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin memerintahkan pasukannya untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia, yang merupakan tantangan paling signifikan terhadap otoritas Presiden Vladimir Putin sejak ia berkuasa pada 2000.

Banyak analis militer mengatakan bahwa jatuhnya pesawat Prigozhin tampaknya disengaja.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-550 Serangan Rusia ke Ukraina: Konfirmasi Prigozhin Tewas | Jalur Baru Ekspor Biji-bijian

Beberapa orang mengatakan bahwa pesawat itu mungkin ditembak jatuh oleh rudal dan yang lainnya mengatakan bahwa pesawat itu mungkin dijatuhkan oleh bom.

Kremlin menepis anggapan bahwa mereka mengatur jatuhnya pesawat itu sebagai pembalasan atas pawai Wagner di Moskwa pada Juni lalu.

Namun, para pengamat politik menyampaikan bahwa, dengan semakin dekatnya pemilihan presiden tahun depan di Rusia, Prigozhin telah menjadi tanggung jawab besar bagi Kremlin.

Para pejabat Rusia membuka penyelidikan atas pelanggaran lalu lintas udara setelah kecelakaan itu, tetapi belum mengungkapkan rincian tentang kemungkinan penyebabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com