Wakil Menteri Taras Vysotskyi mengatakan, rute di sepanjang Sungai Danube adalah yang paling efektif.
Sekitar 20 juta ton biji-bijian dan minyak telah diekspor dengan cara ini. Selain itu, sekitar 10 juta ton biji-bijian diangkut dengan kereta api, dan 3 juta ton lainnya melalui jalan darat.
"Kami berencana menggunakan rute ekspor ini lebih banyak lagi, dan mencapai total volume 40 hingga 42 juta ton di ketiga rute tersebut," kata Vysotskyi.
Dia menambahkan bahwa produsen pertanian Ukraina sudah berinvestasi di bidang infrastruktur pelabuhan sungai.
Selain itu, katanya, negosiasi sedang dilakukan untuk menyederhanakan pemeriksaan biji-bijian Ukraina di perbatasan Eropa, untuk memperlambat transit darat ke pelabuhan Eropa.
Tahun ini, Ukraina berencana memanen lebih dari 50 juta ton gandum. Sekitar 9 juta ton hasil panen tahun lalu masih disimpan. Produsen Ukraina sekarang terutama mengandalkan ekspor melalui Sungai Danube, dari pelabuhan Izmail dan Reni.
"Kapal-kapal besar tidak dapat dimuat sepenuhnya di pelabuhan Danube milik kami," jelas Serhiy Ivaschenko dari Asosiasi Gandum Ukraina.
"Kapal-kapal ini harus melewati Laut Hitam, ke perairan yang lebih dalam, di mana kedalamannya memungkinkan mereka memuat lebih banyak gandum."
Untuk mencapai Laut Hitam, kapal harus melewati saluran Sulin atau muara Bystry. Saluran ini tidak dirancang untuk dilalui kapal kargo berat. Ukraina pun mengembangkan proyek anchorages agar kapal-kapal ini dapat membawa gandum melewati Sungai Danube dan tidak kandas.
Baca juga: Putin: Rusia Akan Gantikan Ukraina untuk Ekspor Biji-bijian ke Afrika
Sementara itu, untuk transportasi lewat darat, kendala terbesar adalah besaran rel kereta api di Ukraina dan Uni Eropa (UE) yang berbeda. Di Ukraina, ukuran lintasan adalah 1.520 milimeter, berbeda dengan UE yang memiliki ukuran 1.435 milimeter.
"Kita perlu membangun jaringan di Ukraina dengan ukuran Eropa, menghubungkan kota-kota terbesar dan pusat industri dan ekonomi baru dengan negara-negara UE. Ini akan berkontribusi pada logistik yang lebih baik," tulis layanan pers Kementerian Infrastruktur Ukraina, mengutip Wakil Perdana Menteri Oleksander Kubrakov.
Namun ini bukanlah satu-satunya penghambat transport gandum Ukraina dengan kereta api. "Setiap negara Eropa memiliki peraturan perkeretaapiannya sendiri," jelas Serhiy Ivaschenko.
"Di negara kami, kereta api diizinkan menarik 45 gerbong barang sekaligus, sedangkan di negara-negara Eropa hanya 25. Artinya, kami harus meninggalkan separuh rangkaian gerbong di suatu tempat ketika sampai di perbatasan, dan hanya separuh yang dapat melanjutkan perjalanan. Jadi akan ada penundaan transit.”
Baca juga: Rusia Keluar dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian, Ukraina Paparkan Bahayanya bagi Dunia
Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Ukraina Perlu Rute Baru untuk Ekspor Bahan Pangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.