Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Keluar dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian, Ukraina Paparkan Bahayanya bagi Dunia

Kompas.com - 23/07/2023, 10:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia pada Minggu (23/7/2023) memaparkan bahaya bagi dunia atas keluarnya Rusia dari kesepakatan ekspor biji-bijian.

Seperti diketahui, Rusia mencabut partisipasinya dalam kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina lewat Laut Hitam mulai Senin (17/7/2023).

Kesepakatan yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Turkiye pada Juli 2022 itu bertujuan agar biji-bijian Ukraina dapat diekspor dengan aman.

Baca juga: Rusia Cabut Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina, Waspada Krisis Pangan Global

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kedubes Ukraina di Jakarta menyebutkan bahwa lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia bergantung pada suplai biji-bijian dari Ukraina, terutama untuk ketahanan pangan di Asia dan Afrika.

Oleh karena itu Ukraina memperingatkan, keluarnya Rusia membuat jutaan orang di seluruh dunia terancam kelaparan dan dapat memicu kenaikan harga pangan.

"Ini bagian dari strategi Rusia untuk sengaja menimbulkan ketidakstabilan di negara-negara Asia dan Afrika," tulis Kedubes Ukraina.

"Teroris Rusia ingin krisis pangan akut memicu kerusuhan sosial, migrasi, dan krisis politik," lanjutnya.

Ukraina mengeklaim, sekitar dua pertiga jumlah ekspor biji-bijiannya dikirim ke negara-negara paling rawan ketahanan pangan seperti di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Orang-orang yang paling membutuhkan terutama di Somalia, Ethiopia, Sudan, dan Yaman.

Tahun lalu saat kesepakatan ekspor pertama dibuka, harga biji-bijian di seluruh dunia langsung turun.

Hal itu berlanjut tahun 2023, contohnya pada Juni harga biji-bijian 23,4 persen lebih rendah daripada Maret 2022 ketika Rusia mulai memblokade pelabuhan ekspor Ukraina.

Ukraina juga membuat program kemanusiaan Grain from Ukraine (Biji-bijian dari Ukraina) yang diinisiasi Presiden Volodymyr Zelensky, untuk menyediakan biji-bijian gratis bagi orang-orang paling membutuhkan di dunia terutama d Afrika.

"Kami mengumpulkan 34 negara donor yang membantu mendanai program dan menyelamatkan orang-orang dari ancaman kelaparan".

Baca juga: Drone dan Rudal Rusia Hantam Pantai Selatan Ukraina Usai Ekspor Biji-bijian Berakhir

Apa yang akan dilakukan Ukraina?

Petani memanen gandum di lahan pertanian Kharkiv, Ukraina, 19 Juli 2022. Ekspor gandum Ukraina yang sempat tertahan karena invasi Rusia akan segera dibuka lagi dari tiga pelabuhan Laut Hitam.AFP/SERGEY BOBOK Petani memanen gandum di lahan pertanian Kharkiv, Ukraina, 19 Juli 2022. Ekspor gandum Ukraina yang sempat tertahan karena invasi Rusia akan segera dibuka lagi dari tiga pelabuhan Laut Hitam.
Kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina yang bernama resmi Black Sea Grain Initiative ini terdiri dari dua perjanjian.

Pertama adalah kesepakatan yang ditandatangani PBB, Turkiye, dan Rusia, lalu yang kedua diteken oleh PBB, Turkiye, dan Ukraina.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com