Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Cabut Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina, Waspada Krisis Pangan Global

Kompas.com - 17/07/2023, 17:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin pada Senin (17/7/2023) mengatakan, Rusia telah mencabut partisipasinya dalam kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina lewat Laut Hitam.

Kesepakatan yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turkiye pada bulan Juli 2022 itu bertujuan untuk memungkinkan biji-bijian Ukraina dapat diekspor dengan aman.

Ekspor biji-bijian ini dianggap penting guna meringankan krisis pangan global.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-507 Serangan Rusia ke Ukraina: Yoon Suk Yeol Mendadak Temui Zelensky, Putin Bicara Kesepakatan Biji-bijian

Kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina telah diperpanjang beberapa kali, tetapi akan berakhir pada hari Senin ini.

Rusia telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa persyaratan untuk perpanjangannya belum terpenuhi. 

"Faktanya, perjanjian Laut Hitam tidak lagi berlaku hari ini. Sayangnya, bagian dari perjanjian Laut Hitam yang menyangkut Rusia belum diimplementasikan sejauh ini, jadi efeknya dihentikan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada para wartawan, dikutip dari Reuters. 

Moskwa telah lama mengeluhkan masih adanya hambatan dalam ekspor biji-bijian dan pupuk mereka. Atas hal itu, mereka telah mengajukan serangkaian tuntutan yang dikalim belum dipenuhi. 

"Segera setelah bagian Rusia dari perjanjian dipenuhi, pihak Rusia akan kembali ke implementasi kesepakatan ini, segera," kata Peskov.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-475 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Rebut Tank Leopard, Putin Berpikir Keluar dari Kesepakatan Biji-bijian

Tidak terkait dengan serangan jembatan Crimea

Dia mengatakan, keputusan untuk tidak memperbarui kesepakatan itu tidak terkait dengan serangan semalam di jembatan antara Rusia dan Crimea.

Peskov menyebut serangan itu sebagai "aksi teroris" dan menyalahkan Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan bahwa serangan tersebut bisa jadi merupakan sebuah provokasi dari Rusia.

Tetapi, media Ukraina mengatakan bahwa Dinas Keamanan Ukraina berada di balik insiden tersebut. Mereka mengutip keterangan dari sumber-sumber yang enggan diungkap identitasnya.

"Ini adalah peristiwa yang sama sekali tidak berhubungan. Bahkan sebelum serangan teroris, posisi tersebut telah diumumkan oleh Presiden Putin," kata Peskov.

Baca juga: Ukraina: Pembatasan Ekspor Biji-bijian Justru Untungkan Putin 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com