Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2023, 09:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina pada Rabu (31/5/2023) memperingatkan, larangan ekspor biji-bijian yang diberlakukan beberapa negara Uni Eropa justru membantu Presiden Rusia Vladimir Putin memecah belah Eropa.

Beberapa negara tetangga Ukraina termasuk sekutu setianya yaitu Polandia, memberlakukan pembatasan sementara pada produk pertanian Kyiv sejak bulan lalu.

"Kelanjutan pembatasan berarti menempatkan senjata tambahan di tangan Putin melawan persatuan di Eropa," kata Kementerian Pertanian Ukraina di Twitter.

Baca juga: Rusia Masih Ragu Perpanjang Ekspor Gandum Ukraina

"Pembatasan saat ini harus dibatalkan," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Komisaris Pertanian Eropa Janusz Wojciechowski pada Selasa (30/5/2023) menyerukan pembatasan impor biji-bijian yang diberlakukan oleh beberapa negara Uni Eropa diperpanjang setidaknya sampai akhir Oktober.

Pembatasan yang berlaku sekarang akan berakhir pada 5 Juni 2023.

Invasi Rusia tahun lalu sangat membatasi ekspor tradisional biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam, sehingga pengiriman harus dialihkan ke darat melalui negara-negara tetangga Ukraina.

Baca juga:

Para anggota Uni Eropa setuju mengizinkan impor produk tertentu dari Ukraina tanpa batasan kuantitatif, dan tanpa bea cukai serta inspeksi resmi.

Namun, petani di beberapa negara Uni Eropa memprotes turunnya harga, yang berujung serangkaian pembatasan dan larangan ekspor makanan Ukraina sebagai tanggapannya.

Uni Eropa akhirnya membuat kesepakatan dengan lima negara yang terlibat--Polandia, Hongaria, Slovakia, Bulgaria, dan Romania--untuk mengizinkan mereka memblokir impor biji-bijian dari Ukraina.

Pembatasan ini ditentang oleh 12 negara Uni Eropa termasuk Perancis dan Jerman, yang menyatakan keprihatinan atas kurangnya transparansi dan memperingatkan hal itu berisiko merusak pasar tunggal Eropa.

Baca juga: Putin-Erdogan Sepakat Angkat Isu Pasokan Gandum di KTT G20

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com