Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Bantah Klaim Rusia Ada Kapal Ekspor Gandum di Laut Hitam Saat Diserang Ukraina

Kompas.com - 01/11/2022, 09:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

SEVASTOPOL, KOMPAS.com - PBB pada Senin (31/10/2022) mengatakan, tidak ada kapal ekspor gandum Ukraina yang sedang transit di koridor kemanusiaan maritim Laut Hitam pada Sabtu (29/10/2022).

Hal ini membantah klaim Rusia yang menyatakan bahwa kapal-kapalnya di Crimea diserang.

Rusia menuduh Ukraina menggunakan drone udara dan laut untuk menyerang kapal-kapal di Teluk Sevastopol pada Sabtu (29/10/2022) pagi.

Baca juga: Kapal Utama Laut Hitam Rusia Laksamana Makarov Diyakini Rusak akibat Serangan Drone

Moskwa juga menduga salah satu drone mungkin diluncurkan dari kapal sipil yang disewa untuk mengekspor makanan dari pelabuhan Ukraina.

Ukraina tidak mengkonfirmasi atau membantah serangan itu, tetapi mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia adalah target militer yang sah.

Menanggapi tuduhan Rusia tentang kemungkinan penyalahgunaan kapal kargo, kepala bantuan PBB Martin Griffiths pada Senin (31/10/2022) menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB, "Tidak ada (kapal) yang berada di koridor pada malam 29 Oktober ketika serangan yang dilaporkan terjadi, dan tidak ada kapal yang melaporkan insiden selama akhir pekan," dikutip dari Reuters.

Baca juga:

Setelah serangan Sabtu, Moskwa menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang memungkinkan dimulainya kembali ekspor makanan yang terhenti oleh invasi Rusia pada 24 Februari.

Tidak ada kapal yang transit di koridor kemanusiaan maritim pada Minggu (30/10/2022).

"Hari ini 12 kapal berlayar keluar dari pelabuhan Ukraina dan yang dua akan memuat makanan," kata Griffiths kepada 15 anggota DK PBB.

"Kami sangat terdorong oleh jaminan Rusia... bahwa mereka tidak menarik diri dari perjanjian... hanya menangguhkan sementara kegiatan dalam implementasi inisiatif tersebut," katanya, seraya menambahkan bahwa pemahaman PBB adalah kesepakatan dan komitmen tetap berlaku bahkan selama penangguhan.

Itu termasuk janji Rusia dan Ukraina tidak menyerang kapal kargo atau fasilitas pelabuhan, kata Griffiths.

Dia kemudian mengatakan kepada wartawan, "Kami sangat yakin bahwa ketentuan tetap berlaku, termasuk untuk Federasi Rusia."

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia berkata kepada DKP PBB, Rusia menangguhkan partisipasinya untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, karena tidak dapat menjamin keselamatan kapal sipil yang berpartisipasi dalam perjanjian di Laut Hitam.

Baca juga: Ukraina Tembak Jatuh Rudal Rusia, Mendarat di Moldova

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com