SEVASTOPOL, KOMPAS.com - PBB pada Senin (31/10/2022) mengatakan, tidak ada kapal ekspor gandum Ukraina yang sedang transit di koridor kemanusiaan maritim Laut Hitam pada Sabtu (29/10/2022).
Hal ini membantah klaim Rusia yang menyatakan bahwa kapal-kapalnya di Crimea diserang.
Rusia menuduh Ukraina menggunakan drone udara dan laut untuk menyerang kapal-kapal di Teluk Sevastopol pada Sabtu (29/10/2022) pagi.
Baca juga: Kapal Utama Laut Hitam Rusia Laksamana Makarov Diyakini Rusak akibat Serangan Drone
Moskwa juga menduga salah satu drone mungkin diluncurkan dari kapal sipil yang disewa untuk mengekspor makanan dari pelabuhan Ukraina.
Ukraina tidak mengkonfirmasi atau membantah serangan itu, tetapi mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia adalah target militer yang sah.
Menanggapi tuduhan Rusia tentang kemungkinan penyalahgunaan kapal kargo, kepala bantuan PBB Martin Griffiths pada Senin (31/10/2022) menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB, "Tidak ada (kapal) yang berada di koridor pada malam 29 Oktober ketika serangan yang dilaporkan terjadi, dan tidak ada kapal yang melaporkan insiden selama akhir pekan," dikutip dari Reuters.
Baca juga:
Setelah serangan Sabtu, Moskwa menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang memungkinkan dimulainya kembali ekspor makanan yang terhenti oleh invasi Rusia pada 24 Februari.
Tidak ada kapal yang transit di koridor kemanusiaan maritim pada Minggu (30/10/2022).
"Hari ini 12 kapal berlayar keluar dari pelabuhan Ukraina dan yang dua akan memuat makanan," kata Griffiths kepada 15 anggota DK PBB.
"Kami sangat terdorong oleh jaminan Rusia... bahwa mereka tidak menarik diri dari perjanjian... hanya menangguhkan sementara kegiatan dalam implementasi inisiatif tersebut," katanya, seraya menambahkan bahwa pemahaman PBB adalah kesepakatan dan komitmen tetap berlaku bahkan selama penangguhan.
Itu termasuk janji Rusia dan Ukraina tidak menyerang kapal kargo atau fasilitas pelabuhan, kata Griffiths.
Dia kemudian mengatakan kepada wartawan, "Kami sangat yakin bahwa ketentuan tetap berlaku, termasuk untuk Federasi Rusia."
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia berkata kepada DKP PBB, Rusia menangguhkan partisipasinya untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, karena tidak dapat menjamin keselamatan kapal sipil yang berpartisipasi dalam perjanjian di Laut Hitam.
Baca juga: Ukraina Tembak Jatuh Rudal Rusia, Mendarat di Moldova
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.