Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembawa Acara TV Rusia Sebut Anak-anak Ukraina Harus Dibakar, lalu Minta Maaf

Kompas.com - 29/10/2022, 13:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pembawa acara tv Rusia Anton Krasovsky pada Senin (24/10/2022) meminta maaf setelah diskors karena menyerukan pembakaran anak-anak Ukraina.

Krasovsky (47) merupakan pembawa acara di stasiun televisi RT yang didanai negara.

“Saya meminta maaf kepada semua orang yang terkejut dengan ini. Saya meminta maaf kepada Margarita, kepada semua orang yang menganggap komentar ini liar, tidak terpikirkan,” kata pakar pro-Kremlin yang juga terkena sanksi Barat tersebut di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Presenter TV Pemerintah Rusia Dituduh Menghasut Aksi Genosida untuk Anak-anak Ukraina

Margarita Simonyan, pemimpin redaksi RT yang sebelumnya bernama Russia Today, pada Minggu (23/10/2022) malam hingga Senin (24/10/2022) malam mengumumkan bahwa saluran itu menangguhkan Krasovsky karena komentar tak pantas.

Komentar Krasovsky pekan lalu memicu kegemparan di media sosial, setelah dia menanggapi tamu yang berbicara tentang pertemuan dengan anak-anak Ukraina pada 1980-an yang mengatakan, mereka melihat Rusia sebagai penjajah di masa Soviet.

Anak-anak ini "harus ditenggelamkan... dorong mereka ke dalam gubuk dan bakar mereka," kata Krasovsky.

Simonyan, yang termasuk pendukung keras aksi militer Rusia di Ukraina, pada Senin (24/10/2022) berujar bahwa dia ingin memperingatkan orang-orang yang menyerukan kekejaman. "Jangan lakukan itu."

Baca juga:

Komite investigasi Rusia yang menyelidiki kejahatan serius memerintahkan penyelidikan atas komentar Krasovsky setelah seorang penonton mengeluh.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Minggu (23/10/2022) meminta para pemerintah luar negeri untuk melarang RT di seluruh dunia, seraya menuduh stasiun tv itu melakukan hasutan genosida agresif.

Krasovsky sebelumnya dalam siaran mengatakan, Ukraina "seharusnya tidak ada, dan kami melakukan segalanya untuk memastikan itu tidak ada."

RT dituduh menyebarkan propaganda Kremlin, lalu diblokir di sebagian besar negara Barat sejak Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Baca juga: Zelensky Desak Uni Eropa Larang Semua Saluran TV Pemerintah Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com