Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TV Rusia Tayangkan Video Simulasi Serangan Nuklir yang Lenyapkan Inggris

Kompas.com - 04/05/2022, 10:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Stasiun televisi milik Pemerintah Rusia menayangkan simulasi serangan nuklir Moskwa ke wilayah Inggris.

Sang pembawa acara, Dmitry Kiselyov, mengatakan bahwa jika serangan nuklir tersebut benar-benar diluncurkan, Irlandia dan Inggris akan hancur dan tenggelam.

Dalam program News of the Week yang disiarkan Rossiya-1, Kiselyov menyampaikan dua simulasi serangan yakni serangan rudal Sarmat dan serangan nuklir dengan kendaraan nirawak bawah laut.

Baca juga: Rusia Tuduh Israel Dukung Neo-Nazi di Kyiv Usai Sebut Hitler Berdarah Yahudi

Kiselyov menuding bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengancam Rusia dengan serangan nuklir selama perang di Ukraina, sebagaimana dilansir The Stars and Stripes, Selasa (3/5/2022).

Kiselyov berujar, hanya dengan serangan rudal Sarmat satu saja, sudah cukup untuk menenggelamkan dan meratakan satu kepulauan di Inggris dan Irlandia.

“Hanya dengan sekali peluncuran, Boris, Inggris tidak akan ada lagi,” papar Kiselyov, sebagaimana dilansir The Telegraph.

“Opsi lain adalah menenggelamkan Inggris ke dalam laut menggunakan kendaraan nirawak bawah laut Rusia, Poseidon,” kata Kiselyov.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-69 Serangan Rusia ke Ukraina, Drone Hancurkan 2 Kapal Patroli Rusia, Paus Fransiskus Ingin Bicara dengan Putin

Dia menjelaskan, serangan nuklir dari bawah laut tersebut memiliki daya ledak hingga 100 juta ton dan akan menciptakan tsunami raksasa di sepanjang garis pantai.

Kiselyov menambahkan, tsunami dengan radioaktif sebesar itu akan membuat apa pun menjadi gurun yang tidak layak huni untuk waktu yang lama.

Video simulasi dalam segmen tersebut menunjukkan peta di mana Irlandia dan Inggris tidak ada lagi.

Video simulasi serangan nuklir Rusia tersebut disambut dengan skeptisisme dan kritik di Irlandia, termasuk Perdana Menteri Irlandia Michael Martin.

Baca juga: Jenderal Tertinggi Rusia Dilaporkan Kena Tembak di Garis Depan Perang Ukraina

Martin menggambarkan kepada penyiar nasional Irlandia RTE bahwa simulasi serangan nuklir Rusia sebagai taktik tipe intimidasi yang sangat jahat.

Dia lantas berseru kepada Rusia untuk meminta maaf. “Ini mencerminkan pola pikir yang mengkhawatirkan dan tidak berhubungan dengan kenyataan,” kata Martin.

Sementara itu, Johnson terus melanjutkan dukungannya untuk Ukraina pada hari-hari sejak video simulasi serangan nuklir tersebut ditayangkan di Rusia.

Pada Selasa, Johnson berpidato kepada parlemen Ukraina melalui tautan video dengan memberikan nada optimis pada upaya perang.

“Ukraina akan menang, Ukraina akan bebas,” ujar Johnson.

Baca juga: Prediksi AS: Rusia Akan Caplok Donetsk dan Luhansk di Ukraina dalam Waktu Dekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com