MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Senin (13/3/2023) sepakat memperpanjang kesepakatan ekspor gandum Ukraina selama 60 hari.
Keputusan Rusia itu dikritik oleh Ukraina, karena hanya separuh dari proposal awal selama 120 hari.
Moskwa menyepakatinya untuk menindaklanjuti pembicaraan dengan PBB di Jenewa. Rusia mengaku tidak akan menentang perpanjangan dalam Black Sea Grain Initiative/Inisiatif Biji-bijian Laut hitam seperti yang dikhawatirkan.
Baca juga: Di KTT G20 Bali: Sekjen PBB Berharap Rusia Perpanjang Kesepakatan Gandum
Kantor berita AFP melaporkan, Ukraina memperingatkan bahwa Rusia bertentangan dengan perjanjian awal, tetapi tidak menolak proposal tersebut.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 membuat pelabuhan Laut Hitam Ukraina diblokade oleh kapal perang.
Kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang ditandatangani pada Juli 2022 memungkinkan jalur ekspor pasokan biji-bijian dibuka dengan aman.
Ukraina adalah salah satu produsen gandum top di dunia, dan Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam membantu meredakan krisis pangan global yang dipicu oleh perang ini.
Lebih dari 24,1 juta ton sudah diekspor berdasarkan perjanjian tersebut, menurut PBB.
Baca juga:
Perjanjian awal 120 hari yang dicapai dengan PBB dan Turkiye diperpanjang selama 120 hari lagi pada November 2022 hingga 18 Maret.
Kremlin ragu-ragu apakah akan menyetujui perpanjangan baru ini, karena khawatir kesepakatan ekspor Rusia yang sama tidak dihormati.
Pada Senin (13/3/2023) Kremlin menyatakan, pihaknya perlu melihat kemajuan nyata dalam kesepakatan paralel ekspor makanan dan pupuk Rusia tanpa hambatan, dan mengeklaim bahwa pengecualian sanksi Barat sebenarnya tidak aktif.
Baca juga: Prediksi Erdogan di KTT G20 Benar, Ekspor Gandum Ukraina Diperpanjang 4 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.