BEIJING, KOMPAS.com - Puluhan ribu penduduk dievakuasi di China selatan dan Vietnam pada Senin (17/7/2023) karena topan meluncur ke daratan.
Ancaman topan tersebut juga membuat puluhan penerbangan harus dibatalkan.
Badan Meteorologi China memperingatkan, angin kencang, gelombang badai, dan hujan deras diperkirakan akan menghantam garis pantai selatan dari Provinsi Guangdong hingga Hainan saat topan Talim mendarat pada Senin malam.
Baca juga: Longsor dan Banjir di Korea Selatan, 26 Orang Tewas, 15 Mobil Masih Terjebak di Terowongan
Badan prakiraan cuaca tersebut telah mengeluarkan peringatan oranye, peringatan tertinggi kedua dalam sistem kode warna empat tingkat.
Badan Meteorologi China mengatakan, badai tersebut diperkirakan akan meningkat intensitasnya menjadi topan yang parah.
Pihak berwenang di Vietnam juga mengatakan bahwa mereka sedang bersiap untuk mengevakuasi sekitar 30.000 orang dari daerah-daerah yang diperkirakan paling parah terdampak badai di provinsi Quang Ninh dan Hai Phong mulai Senin sore.
"Badai ini mungkin merupakan salah satu badai terbesar yang menghantam Teluk Tonkin dalam beberapa tahun terakhir," kata komite penanggulangan bencana Vietnam dalam sebuah pernyataan online, dikutip dari AFP.
Di Vietnam, para wisatawan telah disarankan untuk meninggalkan pulau-pulau terpencil dan maskapai penerbangan telah menjadwal ulang layanan mereka untuk menghindari badai tersebut.
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh telah mengarahkan tim tanggap bencana untuk mempersiapkan penyelamatan dan bantuan segera pada Minggu (16/7/2023) malam, dan memperingatkan akan adanya kemungkinan banjir.
Baca juga: Longsor dan Banjir Korea Selatan, 20 Warga Tewas, 4.763 Dievakuasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.