WARSAWA, KOMPAS.com - Polandia dan Hongaria telah memutuskan untuk melarang impor biji-bijian dan makanan lain dari negara tetangga Ukraina.
Ini bertujuan untuk melindungi sektor pertanian lokal, kata kedua pemerintah pada Sabtu (15/4/2023) setelah membanjirnya pasokan menekan harga di seluruh wilayah.
Dilansir dari Reuters, Ukraina menyatakan penyesalan atas keputusan Polandia, dengan mengatakan bahwa menyelesaikan berbagai masalah dengan tindakan drastis sepihak tidak akan mempercepat penyelesaian situasi yang positif.
Baca juga: Jerman Izinkan Polandia Kirim Jet Tempur MiG-29 Tua ke Ukraina
Setelah invasi Rusia memblokir beberapa pelabuhan Laut Hitam, biji-bijian Ukraina dalam jumlah besar, yang lebih murah daripada yang diproduksi di Uni Eropa, akhirnya tetap tinggal di negara-negara Eropa Tengah karena kemacetan logistik, memukul harga dan penjualan untuk petani lokal.
Dalam sepucuk surat kepada Komisi Eropa bulan lalu, perdana menteri dari lima negara Eropa timur mengatakan skala peningkatan produk seperti biji-bijian, minyak sayur, telur, unggas, dan gula belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia mengatakan tarif impor pertanian Ukraina harus diterapkan dan berpotensi dipertimbangkan.
Dampak dari kelebihan pasokan telah menciptakan masalah politik bagi Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa di Polandia pada tahun pemilu, dengan ekonomi terperosok dalam stagflasi.
"Hari ini, pemerintah telah memutuskan peraturan yang melarang masuknya impor biji-bijian ke Polandia, tetapi juga puluhan jenis makanan lain (dari Ukraina)," kata pemimpin PiS Jaroslaw Kaczynski dalam konvensi partai.
Daftar barang-barang ini, yang akan berkisar "dari biji-bijian hingga produk madu, sangat banyak", akan dimasukkan dalam peraturan pemerintah, tambahnya.
Kementerian kebijakan agraria dan pangan Ukraina mengatakan larangan Polandia bertentangan dengan perjanjian bilateral yang ada tentang ekspor, dan menyerukan pembicaraan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca juga: Polandia Minta Izin Jerman Kirim MiG-29 ke Ukraina, Jet Tempur Canggih pada Masanya
"Kami memahami bahwa petani Polandia berada dalam situasi yang sulit, tetapi kami menekankan bahwa petani Ukraina berada dalam situasi yang paling sulit saat ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kemudian pada hari Sabtu pemerintah nasionalis Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban bergabung dengan larangan tersebut, dengan mengatakan status quo akan menyebabkan kerusakan parah pada petani lokal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.