Menurut laporan Administrasi Meteorologi China, stasiun pemantau cuaca Sanbao di Turpan yang terletak di provinsi Xinjiang mencatat suhu 52,2 derajat Celsius pada 16 Juli, sehingga menciptakan rekor baru bagi negara tersebut.
Suhu udara permukaan laut juga mencapai rekor tertinggi.
Bahkan di Kutub Selatan, yang sekarang ini sebenarnya masih musim dingin, menambah rekor dengan suhu yang lebih tinggi dari biasanya.
Ilmuwan cuaca dari University of New South Wales Associate Professor Sarah Perkins-Kirkpatrick mengatakan, semua ini tentu saja berdampak besar bagi manusia penghuni planet Bumi.
"Kita berbicara mengenai suhu di 40 derajat atau lebih tinggi yang terjadi hampir setiap hari selama gelombang panas di daerah seperti Italia dan Yunani," katanya.
"Ini sangat menyiksa. Tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan hal tersebut. Seberapa pun bugarnya Anda."
Baca juga: Sekjen PBB: Era Pemanasan Global Telah Tiba
Penyebab pemecahan rekor suhu panas tersebut disebabkan karena meningkatnya emisi gas rumah kaca.
"Memang kemungkinan gelombang panas terjadi di musim panas, namun tidak akan terjadi selama ini atau sekuat ini tanpa adanya perubahan cuaca," kata Dr Perkins-Kirkpatrick.
Dampak udara panas ini memang bervariasi antarnegara, namun secara keseluruhan membuat suhu udara global lebih tinggi dari rata-rata.
"Hal yang mengkhawatirkan adalah kita mengalami musim panas yang sangat hangat di bumi bagian utara padahal dampak dari munculnya El Nino terkait temperatur global belum terasa" kata Dr Howden.
"Jadi ketika hal itu terjadi dan itu bisa saja terjadi dalam beberapa bulan mendatang, kita akan melihat berlanjutnya suhu panas ini."
Baca juga: Gelombang Panas di Korsel dan Jepang Terus Memakan Korban Jiwa
Rekor suhu tinggi membuat para pakar mengatakan perlunya usaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca lebih cepat dari sekarang, serta mempersiapkan diri lebih baik untuk masa depan.
"Rasanya mengerikan melihat gambar-gambar kebakaran di Yunani saat ini," kata Dr Perkins-Kirkpatrick.
"Apa yang terjadi di Australia tiga tahun lalu bukanlah satu peristiwa terpisah begitu saja. Sekarang sudah terjadi di mana-mana dan akan terus terjadi."