CANBERRA, KOMPAS.com - Australia pada Selasa (6/6/2023) memperingatkan kemungkinan munculnya pola cuaca El Nino tahun ini, sehingga hari-hari akan lebih hangat dan kering di negara yang rentan terhadap kebakaran hutan itu.
Peluang pembentukan El Nino di atas Samudra Pasifik tahun ini meningkat menjadi 70 persen, kata Biro Meteorologi (BoM) Australia.
Angka tersebut sudah mencapai standar untuk menyatakan "peringatan El Nino".
Baca juga: Wanita Australia Kehilangan Rp 2,9 Miliar dalam 4 Jam Usai Ditelepon Penipu
El Nino, pola iklim yang biasanya diikuti peningkatan panas di seluruh dunia serta kekeringan di beberapa bagian dunia dan hujan lebat di tempat lain, terakhir terjadi pada 2018-2019.
El Nino mengarah pada kemungkinan cuaca yang lebih kering di Australia timur, cuaca yang lebih hangat di dua pertiga bagian selatan negara itu, dan peningkatan bahaya kebakaran hutan di Australia tenggara, kata BoM, dikutip dari kantor berita AFP.
"Kami tahu dari catatan sejarah bahwa peristiwa kebakaran hutan lebih mungkin terjadi selama periode El Nino, sedangkan banjir dan topan lebih kecil kemungkinannya tetapi masih bisa terjadi," kata Tom Mortlock, analis senior di raksasa asuransi Aon.
Baca juga:
"Kekhawatirannya sekarang adalah--dengan tidak adanya El Nino dan La Nina dalam waktu lama--lanskap belum disiapkan untuk kebakaran hutan dengan pertumbuhan bahan bakar yang signifikan terjadi," lanjutnya.
Kebakaran hutan "Black Summer" yang pernah berkobar di pesisir timur Australia dari akhir 2019 hingga awal 2020 menghancurkan petak-petak hutan, membunuh jutaan hewan, dan menyelimuti kota-kota dengan asap berbahaya.
Baca juga: Jutaan Ikan Mati Selimuti Sungai di Australia, Bau Busuk Menguar ke Permukiman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.