Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Dasar Kanal Venesia yang Surut, Cuaca Ekstrem Terjang Italia

Kompas.com - 23/02/2023, 20:45 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

VENESIA, KOMPAS.com - Kanal Venesia di Italia dilaporkan mengering. Air surut membuat gondola dan taksi air terdampar karena sungai jadi berlumpur.

Sejumlah foto yang diunggah media setempat memperlihatkan perahu dayung ikonik itu terdampar di pinggir kanal dan tertutup terpal.

Kekeringan di Venesia kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya sistem tekanan tinggi, bulan purnama, arus surut, dan kurangnya hujan.

Baca juga: Italia Hadapi Peringatan Kekeringan Baru, Kanal-kanal Venesia Mengering

Kelompok pemerhati lingkungan di Italia, Legambiente, mengatakan apa yang terjadi di Venesia menunjukkan sungai dan danau di Italia mengalami situasi kekurangan air yang parah.

Sementara itu, Perancis sedang menghadapi kekeringan setelah musim dingin terkering selama lebih dari 60 tahun.

Setelah sebulan tidak ada curah hujan yang berarti, negara ini sekarang dalam keadaan waspada.

Pejabat lokal akan berkumpul pada Senin (27/2/2023) untuk menilai situasi wilayah demi wilayah, kata Menteri Transisi Ekologi Christophe Bechu.

Tahun lalu adalah rekor tahun terpanas Perancis, menurut badan nasional cuaca Perancis, Meteo-France.

Air yang surut di Kanal Venesia membuat gondola dan taksi air tidak bisa bergerak karena kanal berlumpur dan fondasi bangunan di Kanal Besar jadi tak terlindungi.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Air yang surut di Kanal Venesia membuat gondola dan taksi air tidak bisa bergerak karena kanal berlumpur dan fondasi bangunan di Kanal Besar jadi tak terlindungi.

Baca juga: Penampakan Kuil Bersejarah di Pulau Luoxingdun Usai Danau Air Tawar Terbesar China Terdampak Kekeringan Parah

Rekor itu juga terjadi di tempat lain di Eropa - di Inggris, Spanyol, dan Italia.

Suhu panas memicu kondisi kekeringan di banyak wilayah yang belum sepenuhnya pulih dari situasi tersebut.

Hujan salju di Pegunungan Alpen Italia turun 53% persen dan ketinggian air Sungai Po, sungai terbesar Italia mencapai 61 persen di bawah normal, menurut para peneliti.

Keadaan darurat diumumkan Juli lalu di lima wilayah utara sekitar Sungai Po akibat kekeringan yang terjadi pada 2022.

Air yang surut di Kanal Venesia membuat gondola dan taksi air tidak bisa bergerak karena kanal berlumpur dan fondasi bangunan di Kanal Besar jadi tak terlindungi.

Baca juga: Perubahan Iklim: 2022 Disebut Tahun Panas dan Kekeringan

Bulan lalu, sebuah laporan yang dipublikasikan Nature Climate Change memperingatkan bahwa Pegunungan Alpen, pegunungan paling penting di Eropa sebagai pemasok sungai-sungai besar yang melintasi Eropa tengah dan selatan, telah mengalami pengurangan keawetan tutupan salju sebesar 5,6 persen per dekade selama 50 tahun terakhir.

Kekeringan di Italia menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mengelola krisis air, yang menurut para ahli akan semakin sering terjadi karena perubahan iklim.

PErancis telah mencatat 32 hari tanpa hujan, setelah kekeringan parah tahun lalu.VALENTINE CHAPUIS/AFP via BBC INDONESIA PErancis telah mencatat 32 hari tanpa hujan, setelah kekeringan parah tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com