KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-524 pada Selasa (1/8/2023).
Ini termasuk, Rusia mengeklaim telah menjatuhkan drone Ukraina yang menargetkan Moskwa dan kapal-kapal di Laut Hitam.
Sementara itu, Polandia dan Ukraina memanggil utusan satu sama lain atas perselisihan yang meningkat antara sekutu tentang impor biji-bijian dari Kyiv.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-524 yang dapat Anda simak:
Rusia pada Selasa (1/8/2023) mengatakan, pihaknya menjatuhkan drone Ukraina yang menargetkan Moskwa dan kapal-kapal di Laut Hitam.
Sebuah blok perkantoran di distrik bisnis utama ibu kota juga diserang untuk kali kedua dalam beberapa hari.
"Dua (drone) Ukraina dihancurkan oleh sistem pertahanan udara di atas wilayah distrik Odintsovo dan Narofominsk di wilayah Moskwa," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-522 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa Disasar Drone | Permintaan Paus Fransiskus
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Selasa mengutuk Moskwa karena menempatkan hakimnya yang lain dalam daftar orang yang dicari di Rusia.
Situasi ini terjadi setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hakim ICC Tomoko Akane mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin pada bulan Maret atas kejahatan perang yang diduga mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah.
Komisaris presiden Rusia untuk hak-hak anak Maria Lvova-Belova juga diperintahkan untuk ditangkap atas tuduhan serupa.
Kantor berita Rusia TASS melaporkan pekan lalu bahwa Akane adalah target terbaru dari surat perintah penangkapan di Rusia.
Sebelumnya, Rusia telah lebih dulu memasukkan jaksa ICC Karim Khan dan hakim Rosario Salvatore Aitala ke dalam daftar orang yang dicari.
Keduanya telah diselidiki sejak Mei atas keputusan untuk mencari penangkapan Putin terkait perang Ukraina.
Islandia pada Selasa mengatakan telah menangguhkan pekerjaan di kedutaannya di Rusia.
Islandia menjadi negara Eropa pertama yang melakukannya, karena hubungan komersial, budaya, dan politik di antara kedua negara telah merosot ke terendah sepanjang masa.
Negara Nordik, yang telah mengumumkan pada Juni akan menutup misinya, juga mengatakan akan meningkatkan kehadirannya di Ukraina .
"Keputusan untuk menangguhkan operasi Kedutaan Besar Islandia di Moskwa bukan merupakan pemutusan hubungan diplomatik," kata Kementerian Luar Negeri Islandia dalam sebuah pernyataan.
Polandia dan Ukraina pada Selasa memanggil utusan satu sama lain atas perselisihan yang meningkat antara sekutu tentang impor biji-bijian dari Kyiv.
Pembantu presiden Polandia Marcin Przydacz pada Senin mengatakan Warsawa memprioritaskan kepentingan petani Polandia ketika meminta Uni Eropa untuk memperpanjang larangan impor biji-bijian Ukraina.
"Ukraina menerima banyak dukungan dari Polandia, itu akan sangat berharga, jika mulai menghargai peran yang dimainkan Polandia untuk Ukraina dalam beberapa bulan dan tahun terakhir," tambah Przydacz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.