Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Setop Ekspor Beras, Harga di Indonesia Akan Terkerek Naik?

Kompas.com - 22/07/2023, 10:28 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

NEW DELHI, KOMPAS.com - Keputusan India melarang ekspor beras putih non-basmati dalam upaya menangkal lonjakan harga domestik berpotensi membuat harga beras di Indonesia melonjak mengingat India adalah negara pengimpor beras terbanyak ke Indonesia.

Hujan lebat telah merusak panen di India dan harga beras naik lebih dari 11 persen selama 12 bulan terakhir.

Beras putih non-basmati saat ini menyumbang sekitar seperempat dari seluruh ekspor beras India, kata Kementerian Urusan Konsumen saat mengumumkan perubahan kebijakan tersebut.

Baca juga: India Resmi Setop Ekspor Beras dalam Jumlah Besar, Picu Kekhawatiran Global

India adalah pengekspor beras terbesar di dunia, berkontribusi pada lebih dari 40 persen pengiriman global. Beras non-basmati utamanya diekspor ke negara-negara di Asia dan Afrika.

Tahun lalu, pemerintah India mengenakan pajak ekspor 20 persen untuk mencoba mencegah penjualan asing. Kebijakan ini juga membatasi pengiriman gandum dan gula.

Pemerintah India mengatakan bahwa petani masih dapat mengekspor beras jenis lain, termasuk beras basmati berbiji panjang sehingga para petani mendapatkan profit dari harga yang menguntungkan di pasar internasional.

India juga akan mempertimbangkan permintaan untuk mengizinkan pengiriman ke negara lain berdasarkan kebutuhan ketahanan pangan, kata Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

Cuaca buruk berpengaruh

Cuaca buruk telah merusak panen di sejumlah negara bagian di kawasan utara India sehingga harga beragam komoditas, termasuk tomat dan bawang meningkat tajam.

Harga sayuran melonjak 12 persen dari Mei hingga Juni, berkontribusi pada kenaikan biaya hidup. Hal ini mendorong inflasi naik menjadi 4,8 persen bulan lalu, yang lebih tinggi dari prediksi semula, akibat kenaikan biaya makanan.

Baca juga: Gambia Ungkap Obat Batuk India Sebabkan Kematian 70 Anak

Peningkatan biaya hidup telah memberikan tekanan politik pada pemerintah di India, menjelang pemilihan umum tahun depan. Negara ini juga akan menggelar pemilihan tingkat negara bagian dalam beberapa bulan mendatang.

Devinder Sharma, seorang ahli kebijakan pertanian di India, mengatakan pemerintah sedang mencoba mengantisipasi kekurangan produksi mengingat daerah-daerah penanaman padi di bagian selatan juga terkena risiko hujan kering akibat pola cuaca El Nino akhir tahun ini.

"Pemerintah mengambil pendekatan yang sangat, sangat hati-hati," katanya.

Harga pangan global dan Indonesia

Para ahli memperingatkan kebijakan pemerintah India yang melarang ekspor beras non-basmati bisa mendorong harga pangan global. Apalagi harga gandum sudah melonjak akibat perang di Ukraina.

"Wajar untuk mengatakan ini akan berdampak cukup besar pada harga pangan global," kata Emma Wall, kepala analisis dan penelitian investasi di Hargreaves Lansdown.

Apa dampaknya untuk Indonesia?

Halaman:

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com