MOSKWA, KOMPAS.com - Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengunggah sebuah video pada Rabu (19/7/2023) yang menunjukkan dirinya berada di Belarus.
Prigozhin mengatakan kepada tentara bayaran yang berkumpul untuk bersiap-siap untuk pengerahan di masa depan.
"Ini bukan akhir, ini baru permulaan," katanya kepada mereka, dilansir dari Yahoo News.
Baca juga: Ratusan Prajurit Wagner Tiba di Afrika Tengah untuk Amankan Referendum
Dia juga menampilkan markas baru kelompok tersebut di pengasingan, di mana ia menjanjikan kepada para pejuangnya bahwa akan ada lebih banyak pengerahan.
Tapi mungkin tidak di Ukraina, setidaknya dalam waktu dekat ini.
"Saat ini, apa yang terjadi di garis depan adalah aib yang tidak perlu kita ikuti," kata Prigozhin dalam video berdurasi hampir enam menit, yang dibagikan di saluran Telegram pribadinya.
Sebaliknya, pasukan Wagner akan tinggal di Belarus untuk beberapa waktu.
Prigozhin, dalam video itu, tampak diterangi cahaya gelap, dengan tenda-tenda yang terlihat di latar belakang, di mana para prajurit akan membela negara jika diperlukan.
Setelah pemberontakan Prigozhin yang gagal bulan lalu, dimana ia menuduh para pemimpin militer Rusia ceroboh dan berbohong mengenai perang di Ukraina, para pejuang Wagner seharusnya pindah ke sebuah kamp pelatihan di negara tetangga, Belarus.
Ini berdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko.
Baca juga: Di Perbatasan dengan Belarus, Warga Ukraina Waspadai Ancaman Wagner
Foto-foto kamp darurat itu menunjukkan bahwa kamp tersebut dapat menampung ribuan tentara.
Pekan lalu, kementerian pertahanan Belarus mengumumkan bahwa para prajurit itu telah mulai melatih unit-unit pertahanan teritorial negara itu.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, bos Wagner sendiri terlihat berada di Rusia.
Baca juga: Teka-teki Kesepakatan Putin dan Wagner Perlahan Terungkap
Kremlin bahkan mengkonfirmasi bahwa ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya beberapa hari setelah membatalkan pemberontakannya.
Namun, Prigozhin juga mengisyaratkan hal-hal yang lebih besar yang akan datang, di luar Belarus.
Dia juga berusaha meyakinkan para tentara bayarannya bahwa mereka dicintai oleh rakyat Belarus, mengeklaim bahwa perempuan setempat bahkan dikatakan "bernafsu" pada mereka.
Prigozhin juga mengatakan kepada mereka untuk bersiap-siap untuk penempatan di luar negeri di masa depan, termasuk perjalanan baru ke Afrika.
"Dan mungkin kita akan kembali pada saat kita yakin bahwa kita tidak akan dipaksa untuk mempermalukan diri kita sendiri," tambahnya, yang tampaknya merujuk pada Ukraina.
Dalam beberapa tahun terakhir, tentara bayaran Wagner telah dikirim ke Libya, Mali, dan Republik Afrika Tengah, di mana mereka dituduh meneror penduduk setempat saat mereka memerangi kelompok-kelompok pemberontak.
Baca juga: Nasib Jenderal Surovikin Pasca-pemberontakan Wagner, Mungkinkah Dibunuh?
Pengerahan pasukan ini dianggap memperluas pengaruh pemerintah Rusia di wilayah tersebut dan menjadi salah satu alasan mengapa banyak yang percaya bahwa Putin enggan membubarkan Grup Wagner, meskipun mereka terlibat pengkhianatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.