KOMPAS.com – Kabar duka meninggalnya WNI asal Malang di Australia bernama Armitha Seha Safitri setelah terlibat kecelakaan mobil memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita eks kapten kapal selam Rusia bernama Stanislv Rzhitsky tewas ditembak saat jogging di Krasnodar.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait jumlah tentara Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina versi analis.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ukraina Klaim Rebut Bakhmut | Paus Fransiskus Tunjuk 21 Kardinal
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Rabu (12/7/2023) hingga Kamis (13/7/2023) pagi yang dapat Anda simak:
Warga Indonesia asal Malang, Armitha Seha Safitri, dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 11 Juli 2023, setelah menjadi korban kecelakaan mobil di negara bagian Australia Selatan.
Kepastian waktu berpulangnya Mitha baru diperoleh ABC Indonesia hari ini.
"Untuk waktu yang ditentukan oleh pihak rumah sakit adalah 12.10 (siang)," ujar Gloria Ukyana, salah satu teman Mitha yang mendampinginya di rumah sakit.
Baca selengkapnya di sini
Stanislav Rzhitsky (42), mantan kapten kapal selam Rusia yang bekerja sebagai petugas mobilisasi, tewas ditembak saat jogging di Krasnodar, Rusia selatan.
Beberapa media Rusia berspekulasi, keberadaan Rzhitsky mungkin dilacak melalui profilnya di aplikasi kebugaran Strava.
Penyelidik Rusia kemudian menangkap seorang pria sehubungan dengan pembunuhan itu.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] WNI Kritis di Australia | China Bahas Bom Tandan
Hampir 50.000 tentara Rusia telah meninggal dalam perang di Ukraina, menurut analisa statistik independen pertama tentang korban dari pihak Rusia.
Dua kantor berita Rusia independen, Mediazona dan Meduza, telah bekerja dengan ilmuwan data di Universitas Tübingen, Jerman, menggunakan data pemerintah Rusia untuk mengungkapkan salah satu rahasia paling tersembunyi yaitu berapa besar korban jiwa dalam invasi ke Ukraina.
Untuk melakukan hal itu, mereka mengandalkan konsep statistik yang dipopulerkan saat perebakan luas pandemi Covid-19, yang disebut “excess mortality”.