KOMPAS.com - Berita tentang kapal perang Rusia dilaporkan melintasi lepas pantai Taiwan memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.
Di bawahnya ada kabar Google melakukan PHK terhadap karyawan aplikasi Waze, dan dampak pemberontakan pasukan Wagner pada hubungan China-Rusia.
Sementara itu, negara-negara Eropa Timur mengkhawatirkan dampak pindahnya pasukan tentara bayaran Wagner ke Belarus.
Baca juga: 30 Pentolan Mafia Ndrangheta Italia Dibekuk Polisi
Rangkuman artikel Populer Global sepanjang Rabu (28/6/2023) hingga Kamis (29/6/2023) pagi dapat Anda baca di bawah ini.
Taiwan melihat dua kapal perang Rusia di lepas pantai timurnya pada Selasa (27/6/2023) dan mengirim pesawat dan kapalnya sendiri untuk berjaga-jaga.
Kementerian pertahanan pulau itu mengatakan, kedua kapal berlayar ke arah utara lepas pantai timur Taiwan kemudian berangkat dari zona respons Taiwan ke arah tenggara dari kota pelabuhan Suao.
Area itu merupakan rumah bagi basis angkatan laut utama Taiwan.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Restoran Ukraina, 9 Orang Tewas
Google melakukan PHK di aplikasi pemetaan Waze karena fokus menggabungkan sistem periklanan aplikasi dengan teknologi Google Ads, tetapi tidak mengungkap jumlah pegawai yang di-PHK.
"Untuk menciptakan pengalaman jangka panjang yang lebih baik dan lancar bagi pengiklan Waze, kami mulai mentransisikan sistem periklanan Waze yang ada ke teknologi Google Ads. Sebagai bagian dari pembaruan ini, kami mengurangi pekerjaan yang berfokus pada monetisasi iklan Waze," tulis pernyataan Google, dilansir dari Reuters.
Google mengakuisisi Waze sekitar 1,3 miliar dollar AS pada 2013.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Haji 2023 Diikuti 1,8 Juta Jemaah, di Bawah Perkiraan Arab Saudi
Ketika tersiar kabar bahwa tentara bayaran Wagner bergerak menuju Moskwa dalam pemberontakan singkat, beberapa pengusaha dari China selatan mulai panik.
Mereka memanggil pabrik-pabrik untuk menghentikan pengiriman barang-barang yang ditujukan ke Rusia.
Saat pemberontakan yang jadi ujian terbesar Presiden Rusia Vladimir Putin sejak invasi ke Ukraina itu dengan cepat mereda, beberapa eksportir mempertanyakan ketergantungan mereka di masa depan pada Rusia.