KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan pada hari Sabtu (1/7/2023) bahwa ancaman serius tetap ada di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.
Dia mengatakan bahwa Rusia secara teknis siap untuk memprovokasi ledakan lokal di fasilitas tersebut.
Zelensky mengutip intelijen Ukraina sebagai sumber informasinya.
"Ada ancaman serius karena Rusia secara teknis siap memprovokasi ledakan lokal di stasiun itu, yang dapat menyebabkan pelepasan (radiasi)," kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez yang sedang berkunjung.
Dilansir dari Reuters, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Intelijen militer Ukraina sebelumnya mengatakan pasukan Rusia telah menambang pabrik itu.
Zelensky menyerukan perhatian internasional yang lebih besar terhadap pabrik Zaporizhzhia, fasilitas nuklir sipil terbesar di Eropa, dan mendesak sanksi terhadap perusahaan nuklir negara Rusia, Rosatom.
Zelensky kemudian mengadakan pertemuan komando tinggi militer dan pejabat tenaga nuklir di salah satu dari lima pembangkit nuklir Ukraina, di Rivne, di barat laut negara itu.
"Masalah utama yang dibahas adalah keamanan wilayah utara kami dan langkah-langkah kami untuk memperkuatnya," kata Zelenskiy dalam pidato video malamnya, berdiri di depan pabrik Rivne.
Perjalanan Zelensky ke Rivne merupakan perjalanan langka bagi pemimpin Ukraina ke daerah yang relatif jauh dari pertempuran.
Daersh itu berbatasan dengan Belarus, di mana tentara bayaran Rusia Wagner memiliki kesepakatan untuk pergi setelah pemberontakan dibatalkan minggu lalu.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-492 Serangan Rusia ke Ukraina: Masa Depan Wagner di Afrika, Modi Desak Putin
Pemimpin mereka Yevgeny Prigozhin ditawari opsi untuk bermukim kembali di Belarusia, di perbatasan utara Ukraina.
Energoatom, otoritas tenaga nuklir Ukraina, mengatakan pada hari Jumat (30/6/2023) bahwa pihaknya telah melakukan latihan selama dua hari yang mensimulasikan efek serangan terhadap pabrik Zaporizhzhia.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan tuduhan Ukraina sebagai hal yang tidak masuk akal.
Baca juga: Zelensky Perintahkan Perketat Pengamanan di Perbatasan Ukraina-Belarus
Rusia telah menolak setiap saran yang direncanakan untuk menyerang atau menyabotase pabrik Zaporizhzhia.
Masing-masing pihak menuduh yang lain melakukan penembakan di dekat fasilitas tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.