Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-491 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Tangkap Pengkhianat, Sesumbar Lukashenko Terkait Wagner

Kompas.com - 30/06/2023, 07:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

MOSKWA, KOMPAS.com - Serangan rudal kembali hantam Ukraina, tak lama setelah situasi pemberontakan Wagner mulai mereda.

Perang belum usai—dan ya, ini tampaknya masih akan panjang.

Berikut rangkuman hari ke-491 serangan Rusia ke Ukraina,rangkuman hari ke-491 serangan Rusia ke Ukraina Kamis (29/6/2023), dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Puing Kapal Titan Diangkat | Rencana Bos Wagner Terkuak

SITUASI PERANG

- Korban tewas akibat serangan rudal Kramatorsk naik menjadi setidaknya 11, termasuk tiga remaja, setelah rudal Rusia menghantam sebuah restoran yang ramai. Setidaknya 61 orang terluka.

- Ukraina menangkap seorang pria yang dituduh mengoordinasikan serangan restoran itu. Pejabat keamanan mengatakan dia dicurigai memfilmkan restoran untuk pasukan Rusia dan memberi tahu mereka tentang popularitasnya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pria itu didakwa melakukan pengkhianatan.

- Oleh Syniehubov, gubernur wilayah Kharkiv, mengatakan sedikitnya tiga orang tewas dalam penembakan Rusia.

- Oleksii Reznikov, menteri pertahanan Ukraina, mengatakan bahwa cadangan pasukan utama Ukraina, termasuk sebagian besar brigade yang baru-baru ini dilatih di Barat dan dilengkapi dengan tank modern dan kendaraan lapis baja, belum dikerahkan dalam serangan balasannya.

Baca juga: Svetlana Tikhanovskaya: Bos Wagner-Presiden Belarus Bisa Saling Berkhianat

DIPLOMASI

- Swiss memperketat sanksi terhadap entitas dan individu Rusia sejalan dengan langkah terbaru dari Uni Eropa. Di antara mereka yang termasuk adalah orang, perusahaan, dan organisasi yang mendukung deportasi ilegal anak-anak Ukraina ke Rusia.

- Kremlin mengatakan utusan perdamaian Vatikan Kardinal Matteo Maria Zuppi, yang berada di Moskow, akan mengadakan pembicaraan dengan penasihat kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin Yuri Ushakov.

- Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Lituania Gitanas Nauseda tiba untuk konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ruangan itu berornamen dan ada dua tentara berpakaian upacara di kedua sisi pintu.

Baca juga: Yordania Akan Bangun Ibu Kota Baru di Gurun Hitam

WAGNER

- Presiden Belarusia Alexander Lukashenko membenarkan bahwa kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, berada di negara itu dan memuji usahanya sendiri untuk menengahi diakhirinya pemberontakan kelompok itu terhadap kepemimpinan Rusia.

- Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Putin telah dilemahkan oleh pemberontakan Wagner, tetapi konsekuensi akhir dari pemberontakan yang berumur pendek itu masih belum jelas.

- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemberontakan itu menunjukkan kegagalan menyeluruh Putin di Ukraina.

Baca juga: Prigozhin Hendak Tangkap Jenderal dan Menhan Rusia Saat Wagner Berontak

- Kementerian luar negeri Rusia mengatakan para pemimpin negara-negara Afrika harus memutuskan sendiri apakah mereka ingin terus bekerja dengan Grup Wagner. Tentara bayaran beroperasi di negara-negara termasuk Mali dan Republik Afrika Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com