Penulis: VOA Indonesia
ROSTOV, KOMPAS.com - Kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, pada Senin (26/6/2023), menyampaikan komentar publik pertamanya setelah meluncurkan pemberontakan bersenjata yang gagal melawan kepemimpinan militer Rusia.
"Kami tidak bertujuan menggulingkan rezim yang ada dan pemerintah yang dipilih secara sah," katanya dalam pesan audio berdurasi 11 menit yang dirilis di aplikasi pesan, Telegram.
Sebaliknya, kata Prigozhin, ia menyebut tindakannya sebagai "pawai menuju keadilan" yang dipicu oleh serangan mematikan terhadap pasukan militer pribadinya yang memakai pakaian terkait militer Rusia.
Baca juga: Putin Ungkap Bayaran Rusia untuk Pasukan Wagner, Capai Rp 15 Triliun
"Kami memulai pawai kami karena ketidakadilan," kata kepala Wagner.
Ia mengeklaim bahwa militer Rusia telah menyerang kamp Wagner dengan rudal dan kemudian helikopter, menewaskan sekitar 30 orangnya. Rusia membantah menyerang kamp tersebut.
Prigozhin mengeklaim kelompok Wagner adalah kekuatan tempur paling efektif di Rusia "dan bahkan dunia".
Ia mengatakan, cara Wagner bisa menguasai Kota Rostov-on-Don di Rusia selatan tanpa pertumpahan darah dan cara mereka mengirim konvoi bersenjata ke jarak 200 kilometer dari Moskwa adalah bukti keefektifan para tentaranya.
Baca juga:
Pasukannya menghentikan pemberontakan pada Sabtu (24/6/2023) malam berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Prigozhin tidak memberikan rincian tentang keberadaannya saat ini atau rencananya pada masa depan.
Ia terakhir tampak pada Sabtu, tersenyum di belakang sebuah SUV ketika ia meninggalkan Rostov-on-Don setelah memerintahkan anak buahnya untuk mundur.
Ketentuan negosiasi Kremlin dengan pendiri Grup Wagner yang berusia 62 tahun itu belum diungkapkan.
Baca juga: Konflik Wagner Vs Rusia: Apa yang Akan Dilakukan Putin Selanjutnya?
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Pimpinan Kelompok Wagner: Kami Tak Ingin Gulingkan Pemerintah Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.