Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Rusia: Kasus Pidana terhadap Bos Wagner Tetap Berlanjut

Kompas.com - 26/06/2023, 19:17 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOKSWA, KOMPAS.com - Kasus pidana terhadap bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, terkait pemberontakan masih berlanjut atau diselidiki.

Demikian dilaporkan surat kabar Kommersant dan tiga kantor berita utama Rusia lainnya, yakni TASS, RIA, serta Interfax pada Senin (26/6/2023), mengutip sumber-sumber yang tidak diungkap identitasnya secara jelas.

Laporan ini bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh Juru Bicara Kremlin mitry Peskov pada Sabtu (24/6/2023).

Baca juga: Intel AS Sudah Deteksi Pemberontakan Wagner sejak Pertengahan Juni

Di bawah kesepakatan yang dimediasi oleh Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Sabtu malam, Peskov mengatakan bahwa kasus pidana terhadap Prigozhin akan dibatalkan dan dia akan pindah ke Belarus.

Kremlin menambahkan, pesawat tempur bos Wagner dapat kembali ke pangkalan dan juga tidak akan menghadapi tindakan hukum.

Namun, surat kabar Kommersant melaporkan pada Senin bahwa kasus kriminal tersebut tetap terbuka dan bahwa Dinas Keamanan Federal (FSB) melanjutkan penyelidikannya sebagai bagian dari kasus tersebut.

Tiga kantor berita utama Rusia, TASS, RIA, dan Interfax juga melaporkan bahwa kasus pidana terhadap Prigozhin tetap terbuka dan penyelidikannya terus berlanjut.

"Kasus kriminal terhadap Prigozhin belum berhenti. Penyelidikan masih terus berlanjut," ungkap TASS mengutip sumber yang dekat dengan kejaksaan.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, hukuman penjara di bawah hukum Rusia untuk kejahatan semacam itu bisa mencapai 12-20 tahun.

Bos Wagner, Prigozhin, yang tidak terlihat di depan umum sejak meninggalkan Rostov pada Sabtu malam dan belum mengomentari kesepakatan itu, telah membantah memimpin pemberontakan.

Baca juga: Kata UE soal Pemberontakan Pasukan Wagner

Seperti diketahui, Prigozhin, yang pernah menjadi sekutu dekat Putin yang pasukannya telah memelopori sebagian besar pertempuran di Ukraina, telah melancarkan pemberontakan pada Jumat (23/6/2023).

Itu dulakukan setelah dia menuduh bahwa militer Rusia telah membunuh beberapa anak buahnya dalam sebuah serangan udara.

Kementerian Pertahanan Rusia membantah klaim tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com