Penulis: AFP/VOA Indonesia
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan intelijen Amerika Serikat (AS) telah mendeteksi tanda-tanda bahwa pemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, sedang bersiap melakukan pemberontakan melawan lembaga pertahanan Moskwa beberapa hari yang lalu, demikian dilaporkan media AS pada Sabtu (24/6/2023).
Para pejabat intelijen melakukan pengarahan di Gedung Putih, Pentagon, dan di Capitol Hill tentang potensi kerusuhan di Rusia yang memiliki senjata nuklir canggih sehari sebelum rencana kudeta itu terungkap, Washington Post dan New York Times melaporkan.
Agen mata-mata pertama mulai melacak indikasi bahwa Prigozhin dan pasukan tentara bayaran Wagnernya bermaksud bergerak melawan kepemimpinan militer Rusia pada pertengahan Juni, kata Post.
Baca juga: Situasi Ibu Kota Rusia Pasca-Kembalinya Pemberontak Wagner ke Pangkalan
The Times mengatakan, memasuki pertengahan minggu, informasi itu valid dan mengkhawatirkan hingga memicu serangkaian pengarahan.
Dalam pemberontakan yang berlangsung cepat, pasukan Prigozhin bergerak dari kamp mereka di Ukraina ke Rusia pada Jumat (23/6/2023) dan mengambil alih komando militer regional di selatan Kota Rostov-on-Don, sebelum maju ke arah Moskwa.
Ketika pejabat intelijen AS menemukan informasi bahwa Prigozhin sedang mempersiapkan aksi militer, mereka mengkhawatirkan terjadinya kekacauan di negara yang memiliki persenjataan nuklir yang kuat, Times melaporkan.
Agen mata-mata AS percaya bahwa Putin sendiri diberitahu bahwa Prigozhin, yang pernah menjadi sekutu dekat, sedang merencanakan pemberontakannya setidaknya sehari sebelum itu terjadi, lapor Post.
Baca juga: Alasan Grup Wagner Membelot dari Rusia
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Badan Intelijen AS Endus Sinyal Kudeta di Rusia Sejak Awal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.