Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-insiden Pembantaian Sekolah Uganda, Keluarga Kubur Para Korban dalam Duka

Kompas.com - 22/06/2023, 20:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

Mayat 17 murid laki-laki yang terbakar parah ditemukan di asrama mereka, yang hancur total dilalap api. Saksi mengatakan mereka mengunci pintu ketika mereka mendengar suara tembakan.

Dua puluh siswa perempuan mencoba lari ke tempat aman tetapi dibacok sampai mati dengan parang.

Penyelidik mengatakan seorang penjaga keamanan di gerbang sekolah ditembak mati ketika para penyerang memaksa masuk, sementara tiga anggota masyarakat juga tewas.

Uni Afrika, Prancis, dan AS, sekutu dekat Uganda, menyampaikan belasungkawa dan mengutuk pertumpahan darah tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengatakan bahwa ereka yang bertanggung jawab atas tindakan mengerikan ini harus diadili.

Museveni mengatakan tentara akan melacak pelaku dengan segera.

Baca juga: Presiden Uganda Tolak Teken RUU Hukuman Mati LGBT

Pertanyaan telah diajukan tentang bagaimana para penyerang berhasil menghindari deteksi di wilayah perbatasan dengan kehadiran militer yang besar.

Mayor Jenderal Dick Olum mengatakan bahwa intelijen menyarankan kehadiran ADF di daerah tersebut setidaknya dua hari sebelum serangan, dan penyelidikan akan diperlukan untuk menentukan apa yang salah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com