Nasar Berjanggut agak lain ketimbang jenis nasar lainnya. Mereka ditengarai lebih suka memakan tulang. Dengan kadar asam tinggi di lambungnya, tulang belulang ini akan hancur di perutnya.
"Jika terlalu besar, mereka akan membawa terbang tinggi, dan menjatuhkan tulang itu ke bebatuan, lalu melahapnya," kata Franziska.
Marco berasal dari sebuah kebun binatang di Tallin, Estonia. Sementara Obwaldera dari Wina, Austria.
Yayasan Burung Nasar Swiss memilih keduanya dengan alasan genetika.
"Kalau masih ada tali persaudaraan, kami khawatir akan ada cacat bawaan," kata Daniel Hegglin, Direktur Yayasan Burung Nasar Swiss.
Di Perancis, pelepasan anakan Nasar Berjanggut pernah gagal lantaran mereka tidak bisa terbang. Ada susunan bulu yang cacat lantaran masih ada tali persaudaraan.
Burung Nasar ada 16 jenis di dunia. Separuh di antaranya, terutama di kawasan India dan Nepal, mengalami penurunan populasi yang mengkwatirkan.
Baca juga: Demi Pengungsi, Pemerintah Swiss Minta 49 Warga Lokal Tinggalkan Apartemen, Banjir Kecaman
Swiss sendiri sudah mulai bisa menyeimbangkan populari Nasar Berjanggut, bahkan disebut sebagai yang paling berhasil di Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.