Mitos juga berbicara, jika burung Nasar Berjanggung terlihat terbang di langit, kesialan akan menimpa penduduk sekitarnya.
"Mereka makan bangkai, binatang hidup tidak dijamah," terang Farnziska.
Sarjana biologi ini, kini tak perlu repot menjelaskan ke masyarakat soal tuduhan salah kaprah itu.
"Mereka sudah tahu" ungkapnya.
Tugas beratnya kini adalah bagaimana menjaga Marco dan Obwaldera setelah dilepas ke alam bebas.
Sedikitnya 350 orang berkumpul untuk menyaksikan detik detik pelepasan Marco dan Obwaldera. Dua lingkaran kecil dibentuk ratusan manusia itu.
Franziska mengenalkan Obwaldera. Sementara, di lingkaran yang lain, Daniel Hegglin mengenalkan Marco.
Ratusan kamera menyala, namun kedua anakan Nasar Berjanggut yang masih berusia 3,5 bulan ini tampak tenang tenang saja. Sesekali kaki Obwaldera merontah, namun setelah itu kembali tenang, seakan menikmati hidupnya sebagai superstar di kaki pegunungan Swiss Alpen.
Selanjutnya, kedua burung dimasukkan ke dalam kotak kayu, lalu dipanggul ke lereng tebing di atas sana, sekitar 2.000 mdpl. Ratusan manusia masih boleh mengantarnya.
"Namun, hanya sampai pos pengamatan, setelah itu kami dan team akan menuju tebing dan meletakkan mereka disana,“ kata salah satu panitia.
Baca juga: Musisi Rusia Teman Dekat Putin Pindahkan Banyak Uang Lewat Bank Swiss
Ratusan pecinta burung itu juga bisa mengamatinya dari live web cam di pos pengamatan.
"Sekarang atau setiap saat bisa. Juga bisa lewat internet,“ katanya.
Anakan Nasar Berjanggut sanggup belajar terbang tanpa indukan.
"Kira-kira dua bulan lagi, mereka akan belajar terbang. Selama itu, kami akan memasok makanan di sana," imbuh Franziska.
Saat salju meleleh, ketika bangkai binatang mulai muncul di atas lelehan salju itu, Marco dan Obwaldera diyakini akan menemukan banyak makanannya.